SMART Goals: Tingkatkan Produktivitas Belajar Mahasiswa

CampusNet – Mahasiswa sering kali menghadapi pada berbagai tugas dan tanggung jawab. Selanjutnya, kesulitan lain terjadi bukan karena kurang usaha. Namun, bagaimana cara kita menyusun tujuan. SMART Goals merupakan salah satu metode efektif. Dengan membuat tujuan yang Spesifik, Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (terikat waktu).

Pertama-tama, George T. Doran mengenalkan konsep ini di artikel “There’s a S.M.A.R.T. Way to Write Management’s Goals and Objectives” di majalah “Management Review” pada tahun 1981. Di mana, konsep ini hadir untuk kebutuhan menetapkan tujuan efektif dalam bisnis. Kemudian, konsep ini diadaptasi dan diterapkan di berbagai bidang.

Specific (spesifik)

Pertama, tujuan harus spesifik. Tujuan yang spesifik membantu seseorang memahami dengan tepat apa yang harus dicapai. Semakin tidak spesifik tujuan, semakin sulit untuk menentukan berapa lama waktu yang untuk mencapainya. Sehingga, tidak memiliki arah yang jelas, merasa tersesat, dan mudah kehilangan motivasi.

Tujuan yang tidak spesifik: “Meningkatkan nilai saya di semester depan.”

Tujuan spesifik: “Meningkatkan IPK dari 3,5 menjadi 3,8 pada semester depan dengan mengikuti kelas tambahan, menghadiri tutorial, dan membuat kelompok diskusi.”

Saat menentukan tujuan, cobalah untuk menjawab lima pertanyaan “W”

  • Who (Siapa): Siapa yang terlibat dalam mencapai tujuan ini?
  • What (Apa): Apa yang ingin Anda capai?
  • Where (Di mana): Di mana tujuan ini akan dicapai?
  • When (Kapan): Kapan Anda ingin mencapai tujuan ini?
  • Why (Mengapa): Mengapa tujuan ini penting bagi Anda?

Measurable (terukur)

Kedua, tujuan harus terukur secara objektif, dengan memiliki ukuran yang jelas. Bahkan, dengan mengukur kemajuan yang tercapai akan memudahkan kita untuk fokus, memenuhi tenggat waktu, dan merasa semakin termotivasi. Misalnya “mencapai nilai minimal 85 dalam setiap ujian”, “mampu berbicara bahasa Inggris dengan lancar dan mencapai skor TOEFL 550”. Kedua hal ini dapat terukur melalui tes. Oleh karena itu, lebih mudah untuk dievaluasi.

Tanyakan pada diri kamu tentang : 

  • Bagaimana saya akan tahu bahwa saya telah mencapai tujuan saya?
  • Apa indikator kemajuan yang dapat saya gunakan?

Achievable (dapat tercapai)

Ketiga, tujuan harus realistis dan dapat tercapai, mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang ada. Tujuan yang terlalu tinggi atau tidak realistis dapat menurunkan motivasi dan meningkatkan risiko kegagalan. Misalnya, lebih baik menentukan “saya ingin menyelesaikan 20 SKS dengan nilai minimal B pada semester ini”. Daripada “saya ingin lulus kuliah dalam enam semester”.

Pertimbangkan:

  • Bagaimana saya bisa mencapai tujuan ini?
  • Apakah tujuan ini realistis dengan mempertimbangkan kendala dan sumber daya yang ada?

Relevant (relevan)

Selanjutnya, pastikan tujuan ini penting bagi kamu dan selaras dengan tujuan lain yang relevan juga. Kita semua membutuhkan dukungan dan bantuan untuk mencapai tujuan kita, tetapi penting untuk tetap mengawasi tujuan tersebut. Contohnya, “mengikuti minimal 2 kegiatan kemahasiswaan yang sesuai minat untuk mengembangkan soft skills dan menambah relasi”, sementara “mengikuti organisasi yang sama dengan teman”  kurang relevan. 

Pertimbangkan:

  • Apakah tujuan ini penting bagi saya?
  • Apakah tujuan ini sesuai dengan kebutuhan jangka panjang saya?

Time Bound (terikat waktu)

Terakhir, setiap tujuan membutuhkan tanggal akhir atau batas waktu yang jelas. Jadi, memiliki tenggat waktu untuk fokus pada hal yang dikerjakan. Bagian ini membantu menentukan skala prioritas dan komitmen mencapai tujuan. “Saya ingin menyelesaikan skripsi dalam waktu tiga bulan” dan “mencapai skor TOEFL minimal 550 dalam 3 bulan” contohnya.

Pertimbangkan:

  • Kapan saya ingin mencapai tujuan ini?
  • Apa yang bisa saya lakukan dalam enam bulan ke depan?
  • Apa yang bisa saya lakukan dalam enam minggu ke depan?
  • Apa yang bisa saya lakukan hari ini?

One thought on “SMART Goals: Tingkatkan Produktivitas Belajar Mahasiswa

  1. Pingback: Ingin Gap Year? Simak Pertimbangannya - CampusNet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *