CampusNet – FOMO, atau dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai “takut ketinggalan”, adalah perasaan cemas yang muncul ketika seseorang khawatir melewatkan pengalaman menyenangkan atau momen penting yang sedang terjadi di sekitar mereka. Di era digital saat ini, dengan kemudahan akses ke media sosial dan informasi, FOMO menjadi semakin umum, terutama di kalangan generasi muda.
Bagaimana FOMO Memicu Kecemasan?
- Perbandingan Sosial, media sosial memungkinkan kita untuk melihat cuplikan kehidupan orang lain yang tampak sempurna. Perbandingan diri dengan orang lain yang seringkali disajikan secara ideal di media sosial dapat memicu perasaan tidak cukup baik dan meningkatkan kecemasan.
- Tekanan untuk Terhubung, ada tekanan untuk selalu terhubung dan mengetahui apa yang sedang terjadi. Notifikasi yang terus-menerus dan FOMO dapat mengganggu produktivitas dan kualitas tidur, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.
- Ketakutan akan Keterasingan, ketakutan untuk tidak termasuk dalam suatu kelompok atau komunitas dapat memicu kecemasan sosial. FOMO mendorong individu untuk terus mencari validasi dan pengakuan dari orang lain.
- Siklus Negatif, FOMO dapat menciptakan siklus negatif. Semakin sering seseorang mencoba untuk “menghindari” FOMO dengan terus-menerus memeriksa media sosial, semakin besar kemungkinan mereka akan merasa cemas dan tidak puas.
Dampak FOMO terhadap Kesehatan Mental
- Kecemasan dan Stres, FOMO adalah salah satu pemicu utama kecemasan dan stres.
- Depresi, perasaan tidak bahagia dan tidak puas dengan diri sendiri dapat memicu depresi.
- Gangguan Tidur, kecenderungan untuk terus memeriksa notifikasi di malam hari dapat mengganggu pola tidur.
- Masalah Hubungan, FOMO dapat menghambat hubungan sosial yang sehat karena fokus individu lebih terarah pada dunia maya.
Cara Mengatasi FOMO
- Sadari FOMO, langkah pertama untuk mengatasi FOMO adalah mengakui bahwa Anda mengalaminya.
- Batasi Penggunaan Media Sosial, atur waktu penggunaan media sosial dan hindari membandingkan diri dengan orang lain.
- Fokus pada Pengalaman Nyata, alihkan perhatian pada aktivitas di dunia nyata yang memberikan kepuasan, misalnya hobi, olahraga, atau menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat.
- Praktik Mindfulness, latihan mindfulness dapat membantu Anda lebih hadir di saat ini dan mengurangi kecemasan.
- Cari Dukungan, sesekali bicaralah dengan teman, keluarga, atau terapis tentang perasaan Anda.
Penting untuk diingat bahwa FOMO adalah masalah yang umum dan dapat kamu atasi. Dengan kesadaran dan upaya yang tepat, Anda dapat mengurangi dampak negatif FOMO pada kesehatan mental Anda.