CampusNet – Dalam kesibukan yang begitu padat serta banyak hal yang menjadi potensi distraksi, kita perlu untuk tetap fokus. Setidaknya dapat berpikir dengan jernih agar menjalankan tugas dengan optimal. Sumber gangguan menjadi bobot persoalan bagi banyak orang. Apalagi dengan kecenderungan penggunaan sosial media yang begitu tinggi, membuat kita lebih mudah terdistraksi oleh banyak hal.
Dari salah satu riset dalam Brain Balance Center, fokus dan distraksi ini erat kaitannya dengan pengelolaan atensi. Selama ini, kita mengira bahwa kedua hal tersebut ibaratnya dua mata koin yang berbeda. Tapi ternyata, mereka justru bukan sekedar mata koin berbeda, tapi adalah dua koin yang berbeda. Kenapa?
Karena, fokus adalah kemampuan untuk mengarahkan perhatian dari hal-hal lain yang mengganggu. Melainkan, distraksi adalah kondisi saat kita menarik perhatian jauh dari pekerjaan atau pikiran. Dengan kata lain, perhatian ini pergi ke tempat lain. Jadi, keduanya berkaitan melalui satu hal yaitu pengelolaan atensi atau perhatian.
Fokus Berkaitan dengan Kontrol Kognitif
Perhatian merupakan salah satu elemen terkait dalam kontrol kognitif atau sistem berpikir manusia. Setidaknya ada tiga hal yang membangun kognitif kontrol ini yaitu perhatian, memori, dan pengelolaan tujuan. Jadi, jika kita bertanya bagaimana caranya untuk tetap fokus dan tidak terdistraksi, maka kita harus mempertimbangkan ketiga elemen ini. Mulai dari cara berpikirnya, mengatur dari dalam.
- Perhatian : pengelolaan perhatian begitu penting karena menjadikan kemampuan untuk tetap fokus dalam mengerjakan sesuatu.
- Memori : atau sistem kerja memori untuk memanggil kembali informasi yang kita butuhkan, yang sebelumnya sudah kamu lihat atau dengar.
- Tujuan : pengelolaan tujuan berkaitan langsung dengan aksi dan atensi untuk mencapai keinginan atau impian.
“Jadi, untuk tetap fokus, kita perlu memusatkan perhatian penuh dengan kerja memori dan memiliki tujuan yang jelas.”
Dari ketiga elemen tersebut, ada benang merah yang bisa menyimpulkan cara untuk tetap fokus. Jelas bahwa atensi atau perhatian memegang peranan penting. Namun, perhatian ini juga perlu dukungan dari memori dalam membantunya untuk tetap fokus.
Memori dapat membantu kita untuk mengingat informasi sebagai penunjang dalam pekerjaan. Selain itu, agar tetap fokus secara berkelanjutan, kita juga membutuhkan goals atau target yang kita inginkan sehingga terus memiliki gairah untuk mencapainya secara fokus.
Langkah Untuk Tetap Fokus
Selain kesimpulan menarik yang bisa kita ambil dari penjelasan ilmiah mengenai kaitannya dengan sistem kognitif, ada hal lain yang bisa kita lakukan. Yaitu beberapa langkah untuk kita menjaga dan meningkatkan fokus kita saat bekerja. Seperti mitigasi gangguan, keselarasan tujuan, dan mengalihkan gangguan. Bagaimana cara kerjanya?
Mitigasi Distraksi
Mitigasi Distraksi adalah langkah awal yang dapat kita lakukan. Hal ini perlu pengenalan diri yang lebih dalam. Kamu harus tau hal-hal apa saja yang sering membuatmu terdistraksi. Coba catat dan elaborasi bagaimana hal tersebut mengganggumu.
Sebagai contoh, kamu gampang terdistraksi dengan notifikasi media sosial saat belajar. Maka, upayakan saat belajar kamu melakukan mitigasi dengan menonaktifkan notifikasi atau menjauhkan ponsel dalam jangkauanmu. Hal ini pasti akan memakan banyak eksperimen atau percobaan sampai akhirnya benar-benar berhasil dan kamu lebih mengenal cara kerja untuk tetap fokus yang cocok.
Keselarasan Tujuan
Lalu, adalah keselarasan tujuan. Sebagaimana tujuan adalah bagian penting dalam sistem kognitif dan bisa menjadi motivasi untuk tetap fokus. Namun, alangkah baiknya jika kita bisa memiliki tujuan yang selaras dengan hal yang sedang kita kerjakan. Setidaknya dalam tujuan jangka pendek maupun menengah.
Selain itu, keselarasan ini juga bisa berkaitan dengan lingkungan. Coba cari teman-teman atau rekan kerja yang dapat mendukung atau memiliki tujuan selaras denganmu. Dengan begitu, kalian bisa saling mendukung satu sama lain serta bisa lebih memberikan ruang untuk mencapai tujuan bersama.
Mengalihkan Gangguan
Terakhir, adalah mengalihkan gangguan. Kita bisa saja telah berhasil melakukan mitigasi gangguan sebelumnya. Namun, potensi gangguan muncul kembali secara tiba-tiba akan selalu ada. Maka, kita perlu untuk memperkirakan hal-hal yang ada di luar kontrol kita. Sesederhana suara kendaraan di luar rumah yang bisa memecah fokus kita.
Hal ini memang wajar untuk kita sadari dan sekilas mengalihkan fokus kita. Apalagi sebagai manusia tentu kita memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosial. Namun, yang perlu kita ingat adalah pentingnya untuk mengalihkan gangguan tersebut dengan perhatian penuh kembali. Mengalikan gangguan ini bisa terus kita latih seiring dengan pekerjaan yang kita lakukan.
Baca Juga: Apa yang Perlu Kamu Persiapkan Menyambut Semester Baru?
Itulah seputar cara untuk tetap fokus di era yang penuh distraksi seperti saat ini. Menjadi fokus bukanlah keniscayaan, karena kita selalu memiliki ruang untuk mengelola perhatian. Maka, dari skala 1-10 sudah seberapa fokus kamu hari ini?