Jangan Sampai Bingung, Kenali Perbedaan Jenjang Diploma di Indonesia

jenjang diploma

CampusNet – Baru-baru ini, banyak siswa SMA yang sedang mempersiapkan pencarian kampus dan jurusan yang sesuai dengan minat mereka. Tapi, gimana kalau tiba-tiba ada yang nanya, “mau ambil D4 atau D3 nih?” Wah, pasti makin bingung deh! Jadi apa perbedaan dua jenjang diploma tersebut?

Nah, di sini aku mau kasih sedikit bocoran tentang apa aja sih jenjang Diploma di kampus? Bedanya apa, ya? Terus, apakah pilihan ini bakal berpengaruh buat masa depan kalian kalau salah ambil?

Gak perlu khawatir, teman-teman! Yuk, simak penjelasannya sampai habis, ya!

Apa Sih Jenjang Diploma Itu?

Seperti yang orang kebanyakan tahu, Pendidikan jenjang Diploma atau vokasi merupakan pendidikan tinggi yang lebih berfokus pada keterampilan praktis dan keahlian terapan dalam suatu bidang. Hal ini sejalan dengan kurikulum yang menerapkan praktik sebesar 60% dan teori 40%.

Selain itu, lulusan diploma seringkali lebih siap untuk langsung terjun ke dunia kerja karena mendapatkan pengalaman praktik lebih banyak selama studi. Bahkan diploma dapat ditempuh dengan durasi studi yang lebih singkat dibanding sarjana.

Vokasi memiliki 4 jenjang studi, mulai dari D1, D2, D3, dan D4. Namun, beberapa tahun ini untuk jenjang D1 dan D2 sudah jarang tersedia di kampus-kampus Indonesia. Sebagian besar hanya memiliki program studi D3 dan D4. Lantas, apa perbedaan kedua jenjang ini?

Diploma 4 atau D4

  1. Durasi Studi: Diploma 4 ini serupa tapi tak sama dengan S1. Durasi studi D4 adalah 4 tahun sama seperti sarjana. Terkadang, Diploma 4 cenderung lebih “tepat waktu” karena kurikulum yang memang sudah terancang untuk lulus tepat 4 tahun atau 8 semester.
  2. Beban Studi: Sama seperti S1, D4 memiliki beban studi sebesar 144 SKS selama 4 tahun masa studi.
  3. Praktik Kerja: Biasanya, D4 wajib melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) selama 3-6 bulan. Hal ini memberikan pengetahuan pada calon lulusan D4 mengenai real life dari dunia kerja.
  4. Tugas Akhir: Perbedaan lainnya terletak pada tugas akhir pada D4 yang mana TA lebih berfokus pada pemecahan masalah praktis di industri. Adapun D4 yang membuat skripsi dengan fokus pembuatan produk aplikatif yang relevan untuk perusahaan, berbeda dengan skripsi S1 yang cenderung teoretis.
  5. Gelar: Setelah lulus, lulusan Diploma 4 mendapatkan gelar Sarjana Terapan yang spesifik dengan bidang studi, misalnya S.Tr.T untuk Sarjana Terapan Teknik.

Diploma 3 atau D3

  1. Durasi Studi: D3 memiliki durasi lebih singkat dari D4 yakni hanya 3 tahun masa studi atau 6 semester.
  2. Beban Studi: D3 memiliki beban studi atau kredit studi lebih sedikit daripada jenjang yang lainnya, yakni 112 SKS.
  3. Praktik Kerja: Mahasiswa D3 biasanya mendapatkan kesempatan magang dengan minimal 2 bulan hingga 6 bulan sesuai dengan kebutuhan program studi masing-masing.
  4. Tugas Akhir: Untuk pemenuhan masa studi D3 biasanya wajib membuat laporan akhir berupa penelitian atau analisis berddasarkan tempat magang atau praktik kerja. Atau bisa membuat proyek akhir yang sesuai dengan program studi.
  5. Gelar: Alih-alih sarjana, ketika lulus D3 akan mendapatkan gelar sebagai Ahli Madya atau A. Md. yang berarti lulusan memiliki pengalaman yang cukup untuk bekerja sesuai program studi.

Sebagai calon mahasiswa, kedua jenjang diploma di atas tentu menjadi perbandingan menarik bagi kalian yang ingin menjadikan kuliah sebagai batu loncatan menuju dunia kerja. Memilih jenjang pendidikan yang tepat bisa menciptakan lebih banyak peluang untuk masa depan, jadi tidak ada salahnya mempertimbangkan berbagai pilihan yang tersedia.

Sekarang, muncul pertanyaan lain, nih! Kira-kira kalian mau pilih Program Reguler Degree atau Double Degree? Yuk, baca perbedaannya di sini: Lebih Bagus Reguler atau Double Degree, ya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *