Dari Open to Work LinkedIn Hingga CV 47 Halaman: Inspirasi Gen Z dari Pak Anies Baswedan

LinkedIn Pak Anies

CampusNet – Beberapa hari yang lalu, Bapak Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Abah Anies, menarik perhatian publik melalui sebuah cuitan di akun X-nya berkaitan dengan akun LinkedIn miliknya. Dengan santai, beliau mencuit, “Tidak lupa update LinkedIn dulu,” yang segera menjadi sorotan para pengguna X. Cuitan tersebut langsung memicu beragam reaksi, terutama karena banyak yang menganggapnya unik dan relevan dengan situasi pencari kerja saat ini.

Uniknya, Pak Anies secara terbuka membagikan akun LinkedIn-nya yang memiliki badge Open to Work, yang umumnya hanya jobseeker yang menggunakannya. Walaupun anak-anak muda atau Gen Z mengaku terkejut dengan gebrakan baru dari Pak Anies ini, beberapa dari mereka malah salah fokus pada semakin ketatnya persaingan dunia kerja, apalagi setelah kemunculan akun LinkedIn Pak Anies.

Banyak Gen Z yang salah fokus dengan pencapaian di LinkedIn Pak Anies, terutama pada dokumen Curriculum Vitae (CV) miliknya. CV yang kita ketahui umumnya terdiri dari satu hingga dua halaman, justru Pak Anies dengan sadar mengunggah CV sepanjang 47 halaman. Hal inilah yang mengejutkan dan ramai menjadi perbincangan netizen.

Lantas, Apa yang Bisa Gen Z Tiru dari LinkedIn Pak Anies?

Saat pertama kali mengakses akun LinkedIn Pak Anies, banyak yang merasa insecure karena banyaknya pencapaian yang beliau cantumkan. Banyak Gen Z berpikir, “Harusnya bisa nih kita contoh,” tetapi mereka ragu untuk membuat CV sepanjang 47 halaman milik Pak Anies. Lalu, bagaimana solusinya?

Kenali Bidang Karier Impianmu

Setiap orang pasti memiliki karier impian sejak kecil. Penting untuk memahami karier impian ini sejak dini, terutama bagi kalian yang masih duduk di bangku kuliah. Memahami karier impian akan memengaruhi jenis prestasi dan pengalaman yang perlu kamu kejar di masa depan. Dengan gambaran jelas tentang tujuan karier, kamu bisa memilih kegiatan, magang, dan organisasi yang membantu membangun keterampilan dan jaringan relevan.

Sebagai contoh, jika kamu berminat di bidang komunikasi, pahami peluang karier yang terkait dengan bidang tersebut. Karena bidang komunikasi sangat luas, kalian perlu menentukan karier yang lebih spesifik, seperti menjadi seorang marketer. Setelah mengetahui ingin menjadi marketer, penting untuk mengembangkan keterampilan pemasaran seperti memahami SEO dan cara berpromosi di media sosial. Menguasai keterampilan ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan daya saingmu di dunia kerja.

Setelah kamu mengetahui keterampilan apa saja yang dibutuhkan, kamu bisa mulai menentukan langkah berikutnya dengan lebih spesifik, seperti magang sebagai marketer di startup. Langkah ini sangat penting karena pengalaman kerja langsung akan memberikan wawasan berharga tentang industri yang kamu minati. Selain itu, magang juga akan membantumu membangun portofolio dan jaringan profesional yang sangat penting untuk memajukan karier impianmu. Jadi, jangan ragu untuk memulai lebih awal dan aktif mencari peluang yang dapat membangun kariermu!

Catat dan Urutkan Pencapaian

Jika kalian sudah membaca CV di LinkedIn Pak Anies, pasti kalian akan bertanya-tanya mengapa prestasinya tercantum dari SD hingga saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa beliau sangat menghargai setiap langkah dalam perjalanan kariernya. Dengan cara ini, beliau memberi inspirasi kepada Gen Z untuk selalu menghargai setiap momen dan pengalaman yang dilalui dalam mencapai tujuan hidup.

Sebenarnya, sah-sah saja jika kalian ingin menulis CV sedetail Pak Anies, tetapi ada pengecualian. Karena Pak Anies aktif berprestasi dan berkegiatan sejak SD, wajar jika beliau mencantumkan pencapaian tersebut. Jika kalian baru mulai aktif di SMA, tidak perlu mengingat pencapaian dari SD; fokuslah pada pengalaman terakhir yang relevan.

Selain itu, jika mau mencantumkan pencapaian yang kalian raih, perlu adanya penyesuaian dengan role yang akan kalian lamar. Contohnya, sebagai mahasiswa komunikasi tentu saja kalian pasti setidaknya pernah sekali berhadapan dengan projek yang berhubungan dengan bidang tersebut. Jika kalian pernah membuat iklan promosi untuk UMKM, cantumkan proyek tersebut dan jelaskan peran kalian di dalamnya.

Walaupun terlihat sepele, banyak orang yang tidak menyadari bahwa hal ini dapat menambah nilai plus pada CV dan profil LinkedIn. Rekruter cenderung memilih kandidat dengan lebih banyak pengalaman di bidang terkait, seperti yang tercantum dalam profil LinkedIn Pak Anies.

Buat Dua Versi CV Yang Berbeda!

Jika kalian memiliki fokus karier lebih dari satu, sebaiknya siapkan dua versi CV yang berbeda. Misalnya, jika sejak awal kalian sudah fokus pada bidang marketing dan juga tertarik pada IT, maka buatlah dua CV terpisah. CV pertama sebaiknya menyoroti proyek dan pengalaman yang terkait dengan marketing, sedangkan CV kedua fokus pada pengalaman dan proyek di bidang IT.

Langkah ini akan memudahkan kalian dalam melamar pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman yang dimiliki. Daripada mencampurkan pengalaman dan proyek dari bidang yang berbeda dalam satu CV, lebih baik menyiapkan dua CV terpisah agar peluang mendapatkan pekerjaan menjadi lebih banyak dan lebih relevan dengan posisi yang dilamar.

Jika pengalaman dan proyek sejalan dengan karier impian, sebaiknya cantumkan dalam satu CV yang terstruktur. Dalam CV tersebut, sertakan deskripsi jelas dan detail tentang alasan pengalaman itu relevan dengan tujuan karier.


Nah teman-teman, mengutip dari CV LinkedIn Pak Anies, itulah beberapa tips yang bisa kalian terapkan untuk mengembangkan CV sebelum melamar pekerjaan. Setelah baca artikel ini, yuk sama-sama kita upgrade CV menjadi lebih profesional dan menarik para rekruter!

Buat kalian yang penasaran tentang “Jack of All Trades”, baca selengkapnya: Jack of All Trades: Yay or Nay?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *