Diefstaria: Acara tahunan Mahasiswa Sastra Indonesia Unsoed

difsteria

CampusNet – Difsteria (Dies Natalis sastra indonesia, dan festival sastra dan bahasa) merupakan acara tahunan yang diselenggerakan oleh mahasiswa sastra Indonesia Unsoed secara turun temurun. Diefstaria sendiri merupakan nama baru gabungan dari acara sastra Indonesia di bulan oktober, yaitu pra-musasi, musasi, dan frasa.

Pada tahun-tahun sebelumnya, acara Musasi dan acara Frasa dilakukan secara terpisah. Musasi (Malam untuk Sastra Indonesia) merupakan acara Dies natalis sastra Indonesia, peserta acara tersebut hanya untuk mahasiswa sastra Indonesia Unsoed. Sedangkan Frasa merupakan acara untuk memeringati bulan bahasa, dan terbuka untuk umum.

Rangkaian Acara Diefstaria 2024

Rangkaian acara Musasi mulai dari lomba-lomba, seperti lomba vlog, bakor, gobak sodor, voli bola air, sasindo bercerita, dan tumpeng. Peserta acara lomba-lomba Musasi sendiri adalah mahasiswa sastra Indonesia angkatan 2021, 2022, dan 2024. Puncak acara musasi pada tanggal 20 Oktober 2024. Puncak acara Musasi menampilkan PSHT, GEMA yaitu band, KOMPASIA (Komunitas Pecinta Musikalisasi Puisi Sastra Indonesia), PUISI BERANTAI, Tari Tradisional, Kreasi Lagu Daerah.

Rangkaian acara Frasa (Festival Sastra dan Bahasa) sendiri, mulai dari lomba-lomba seperti lomba puisi, monlog, tari kontemporer, fotografi yang dilakukan mulai tanggal 22 juli hingga 4 agustus 2024. Pengumuman lomba pada tanggl 22 oktober 2024. Untuk lomba esai sendiri pelaksanaannya mulai dari 23 juli hingga 30 agustus 2024.

Puncak acara Frasa adalah seminar dengan pembicara Ahmad Tohari, sastrawan dan budayawan Banyumas, dan moderator Imam Suhardi, dosen sastra Indonesia Unsoed. Acara mulai dari pukul 9 pagi hingga 12 siang. Ahmad Tohari memberi serangkaian cerita perjalanannya dalam menulis novel hingga menjadi sastrawan besar di Banyumas khususnya. Lalu Pukul 1 siang acara lanjut untuk penampilan dari Teater Teksas, teater Fakultas Ilmu Budaya.

Tidak hanya itu, bintang tamu Koplo Manic turut menramaikan puncak acara. Hasil karya seperti puisi, dan fotografi tertempel di lorong pintu masuk peserta Frasa sebagai pameran hasil karya peserta lomba. Uniknya, terdapat sesajen berisi roti, bunga, teh, dan lain sebagainya sebagai tanda jika narasumber merupakan sastrawan yang menulis tentang tradisi dan kebudayaan Banyumas.

Diefstaria 2024 memiliki tema Tri Gama Eka Abiphraya yang artinya “Tiga Jalan, Satu Tujuan.” Maknanya adalah serangkaian acara, mulài dari Pra-musasi, Musasi, hingga Frasa memiliki satu tujuan, yaitu Abiphraya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *