Profesor Stella Christie: Dari Akademisi Berprestasi Menuju Kursi Wakil Menteri Pendidikan

Profesor Stella Christie: Dari Akademisi Menuju Kursi Wakil Menteri Pendidikan

CampusNet – Seperti yang kita ketahui, terobosan baru dari Kementerian Pendidikan adalah memecah Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi menjadi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Hal ini sejalan dengan pensiunnya Bapak Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan sebelumnya. Salah satu wakil menteri yang baru saja dilantik adalah Profesor Stella Christie.

Pelantikan Profesor Stella Christie menjadi angin segar bagi dunia pendidikan, karena banyak peserta didik berharap agar program dari Kementerian Pendidikan menjadi lebih berkualitas dan lebih adil. Harapan inilah yang mendorong Profesor Stella, Guru Besar Universitas Tsinghua, Tiongkok, untuk mereformasi pendidikan di Indonesia.

Siapakah Stella Christie?

Profesor Stella Christie meraih gelar sarjana dalam bidang Psikologi di Universitas Harvard pada tahun 2004. Kemudian, ia meraih gelar Ph.D. (S3) dalam Psikologi Kognitif dari Universitas Northwestern pada tahun 2010. Sebelum menjadi profesor di Universitas Tsinghua, beliau adalah guru besar di Swarthmore College, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada tahun 2012–2018.

Rekam Jejak Profesor Stella Dalam Dunia Pendidikan

Stella Christie adalah seorang ilmuwan di bidang ilmu kognitif dan profesor di Universitas Tsinghua. Beliau berperan sebagai research chair yang memimpin penelitian tentang pengembangan kognitif dan pemikiran relasional di Laboratorium Otak dan Kecerdasan Tsinghua.

Tidak hanya itu, Profesor Stella juga aktif sebagai anggota dalam Governing Board Cognitive Science Society. Tidak main-main, beliau telah mempublikasikan sejumlah penelitian dalam bidang psikologi kognitif di kancah internasional.

Salah satu buktinya adalah artikel Journal of Cognition and Development yang dipublikasikan pada tahun 2010, di mana penelitian ini berfokus pada cara manusia dan hewan, khususnya kera dan anak-anak, mempelajari dan memproses hubungan antara objek, konsep, dan ide. Editor bahkan memberikan penghargaan sebagai artikel terbaik untuk karya ini dalam Editor’s Choice Award.

Selain itu, beliau juga menulis artikel berjudul Mengapa Kita Pintar?, sebuah karya ilmiah bergengsi yang muncul di berbagai jurnal ilmiah terkemuka seperti Current Biology, Cognitive Science, dan Scientific Reports.

Tekad Wakil Menteri Stella Christie

Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi merupakan aspek yang tidak terpisahkan. Ketiga aspek ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan tinggi dalam menghasilkan penemuan baru di bidang Sains dan Teknologi. Inilah yang perlu ditingkatkan kualitasnya dalam pendidikan di Indonesia, menurut Stella Christie.

Adanya mispersepsi bahwa pendidikan tinggi merupakan versi lebih sulit dari sekolah SMA/SMK juga menjadi tantangan bagi Kementerian Pendidikan Indonesia dalam memperkenalkan pendidikan tinggi kepada masyarakat. Pendidikan tinggi sangat berbeda dengan SMA/SMK, di mana tugasnya adalah menciptakan sains dan teknologi baru yang bermanfaat bagi Indonesia.

Baca juga: Kemendikbud-Riset Pecah Jadi 3, Ini Kementrian Kabinet Prabowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *