CampusNet – Visi Kemendikdasmen atau Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, telah dirumuskan yang bertajuk Pendidikan Berkualitas untuk Semua. Hal ini disampaikan melalui menterinya, yaitu Abdul Mu’ti, dimana pendidikan adalah fondasi yang esensial bagi kemajuan bangsa. Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, menyatakan bahwa visi ini bertujuan memberikan hak pendidikan sepanjang hayat kepada setiap warga negara, sebagaimana ada dalam konstitusi Indonesia.
“Pada dasarnya, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak sepanjang hidupnya,” ungkap Abdul Mu’ti.
Dasar Konstitusional dan Prinsip Pendidikan untuk Semua
Visi ini berlandaskan Pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945, yang mengatur hak pendidikan untuk semua warga negara serta kewajiban pemerintah untuk mendukung pendidikan dasar secara gratis. Prinsip utama yang adalah education for all, yang menekankan kesetaraan kesempatan belajar bagi semua anak, terlepas dari kondisi fisik atau ekonomi mereka.
Walaupun Angka Partisipasi Kasar (APK) di tingkat sekolah dasar sudah mendekati 100 persen, tantangan tetap ada di tingkat SMP dan SMA. Abdul Mu’ti mencatat bahwa angka putus sekolah masih tinggi, dengan sekitar 4 juta anak tidak menyelesaikan pendidikan pada jenjang ini, sehingga memengaruhi rata-rata Lama Usia Sekolah di Indonesia.
Program Strategis dari Visi Kemendikdasmen
Untuk mewujudkan visi ini, Kemendikdasmen telah menyusun sejumlah langkah strategis, di antaranya:
1. Relawan Pendidikan
Pendidikan pelaksanaannya tidak harus selalu berada di sekolah formal. Kemendikdasmen akan meluncurkan program relawan pendidikan yang melibatkan tokoh masyarakat, lulusan baru, dan generasi muda. Para relawan ini akan menjangkau anak-anak yang tidak memiliki akses ke layanan pendidikan formal, baik melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) maupun pembelajaran berbasis komunitas.
“Program relawan pendidikan ini dirancang untuk menjangkau anak-anak yang sulit dijangkau layanan sekolah formal,” jelas Abdul Mu’ti.
2. Revitalisasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
PKBM berperan sebagai alternatif pendidikan bagi masyarakat, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Data PKBM akan terkumpul kembali guna memastikan keefektifan layanan. Sebagian besar PKBM bahkan telah mengambil inisiatif untuk mendatangi rumah-rumah anak difabel.
3. Pembentukan Direktorat Pendidikan Informal dan Nonformal
Kemendikdasmen berencana membentuk kembali Direktorat Pendidikan Informal dan Nonformal untuk memperluas jangkauan pendidikan di luar sekolah. Direktorat ini akan bekerja sama dengan Kementerian Desa melalui program Satu Desa Satu PAUD dan melibatkan organisasi masyarakat (ormas) serta lembaga swadaya masyarakat (LSM).
4. Program Indonesia Pintar (PIP)
Kemendikdasmen juga terus mendorong Program Indonesia Pintar (PIP) untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu. Program ini bertujuan mengurangi angka putus sekolah dan memberikan akses pendidikan yang lebih inklusif.
Kolaborasi dan Partisipasi Visi Kemendikdasmen
Kemendikdasmen menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun organisasi non-pemerintah, untuk mencapai pendidikan yang merata dan berkualitas.
“Partisipasi semua elemen masyarakat sangat penting dalam mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Abdul Mu’ti.
Harapan dari Visi Kemendikdasmen
Dengan visi Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Kemendikdasmen berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai sarana transformasi sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Program-program yang memiliki harapan besar ini, dapat menjawab tantangan pendidikan di Indonesia dan memberikan akses pendidikan yang merata untuk seluruh anak bangsa.