Pendidikan Pasar Modal di SD: Langkah Maju atau Tantangan yang Terlalu Besar?

Pendidikan pasar modal di SD

CampusNet – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan penerapan edukasi pasar modal di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sebuah langkah yang krusial untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Usulan ini mendapatkan sambutan positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

OJK menyatakan kesiapan untuk segera mengimplementasikan kurikulum edukasi pasar modal tersebut dalam sistem pendidikan nasional.

Mendorong Literasi Keuangan Sejak Dini

Pasar modal bukanlah konsep yang asing bagi sebagian kalangan, namun untuk banyak orang. Terutama generasi muda, hal ini masih menjadi topik yang belum familiar. Edukasi pasar modal dapat membuka wawasan tentang pentingnya investasi dan pengelolaan keuangan yang baik.

Sehingga sejak dini, anak-anak sudah dapat mempelajari tentang saham, obligasi, dan berbagai instrumen keuangan lainnya. Sri Mulyani menjelaskan bahwa dengan mengenalkan pasar modal sejak SD, membuat anak-anak mulai terbiasa dengan konsep tersebut dan menjadi lebih siap menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.

“Kita perlu menanamkan pemahaman ini sejak dini, agar mereka bisa lebih mudah beradaptasi di masa depan,” ujarnya. Jika penerapannya secara sistematis, hal ini bisa mempercepat pemahaman masyarakat Indonesia mengenai pentingnya literasi finansial dan pasar modal.

Kerja Sama Pemerintah dan OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut mendukung rencana ini dan siap berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk menyusun kurikulum yang tepat. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa di negara-negara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), seperti Australia, Kanada, dan Belgia, edukasi keuangan sudah ada dalam kurikulum pendidikan. OJK berharap Indonesia dapat segera mengadopsi langkah serupa untuk mencetak generasi yang lebih melek finansial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *