Mengapa Mahasiswa Demo Dianggap Sebagai Suatu Hal Negatif ?

CampusNet – Mahasiswa demo seringkali dicap sebagai tindakan yang negatif. Paradigma ini tak hanya bermunculan dari satu atau dua orang saja. Walaupun di sisi lain, masih ada yang mendukung dan setuju dengan tindakan mereka itu. Mendemo pemerintah.

Udah yang bener aja kuliah, nggak usah ikut demo-demo gitu. Uang masih dari orangtua, malah kebanyakan tingkah.

Apa untungnya ikut demo kayak begitu, yang ada cuma teriak-teriak nggak jelas. Udah gitu, malah buat kemacetan di jalan raya.

Pasti ada pihak yang nyuruh buat adu domba kan kalau demo gitu ? Katanya mahasiswa, tapi kok mudah terpancing hal-hal kayak begitu, Nggak mau berpikiran terbuka dan berpikir positif ini.

Kalimat semacam itu seringkali muncul menanggapi tindakan mahasiswa yang melakukan seruan aksi demo dengan turun ke jalan. Tindakan mereka seolah hanya mengundang sisi negatif, provokatif tanpa makna positif. Menurut kalian sendiri bagaimana menanggapi hal semacam ini ?

Mengapa Mahasiswa Berdemo

Seputar demo mahasiswa, kalian bisa klik di sini. Temukan berbagai berita dan baca dengan saksama. Oke, mari kita lanjut lagi tentang alasan mahasiswa melakukan seruan aksi. Tentu saja, hal seperti itu tak serta merta terjadi tanpa adanya suatu penyebab bukan ? Seperti kabar demo terbaru kali ini.

Penyuara Aspirasi Rakyat

Menyuarakan aspirasi yang mewakili rakyat terkait kebijakan pemerintah. Mereka bertindak sebagai agen of change, karena seringkali aspirasi dari masyarakat dan rakyat setempat tidak ditanggapi oleh pemerintah. Mereka melakukan unjuk rasa sebagai pihak yang membersamai rakyat dan masyarakat.

Menentang Kebijakan

Menentang kebijakan yang tidak sesuai dan menuntut adanya perubahan kebijakan yang menyeleweng tersebut. Tentunya dinilai karena cenderung kurang transparan, merugikan dan kurang masuk akal.

Rasa kepedulian

Bukan hanya kepada individu ataupun rakyat tetapi juga bangsa. Pemerintah sebagai pengurus negara, ketika salah dalam membuat kebijakan maka harus ada yang mengingatkan. Para mahasiswa juga menjadi melek hukum, mengerti persoalan yang terjadi di negaranya dan peduli terhadap masa depan Indonesia.

Ketidakterimaan pada Kecondongan Kebijakan

Peraturan yang dibuat hanya menguntungan pihak atau golongan tertentu, terutama kepentingan politik. Didukung dengan adanya keluhan dari rakyat dan masyarakat luas sebagai pihak yang dirugikan.

Mengungkap Rasa Kecewa

Kekecewaan dan kemarahan terhadap peraturan, kebijakan atau rancangan undang-undang yang dibuat oleh pemerintah. Hal itu menjadikan berpikir kritis terhadap kondisi yang terjadi di negaranya. Ungkapan rasa kecewa ini, secara tidak langsung juga mewakili aspirasi dari rakyat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *