CampusNet – Memiliki banyak tugas perkuliahan dan tuntutan akademik membuat sebagian mahasiswa stress dan lelah. gangguan tersebut dikenal dengan sebutan burnout yang diyakini akan merusak mengganggu kualitas hidup seseorang.
Burnout adalah kondisi yang dialami seseorang berupa kelelahan fisik dan mental yang berdampak pada penurunan tingkat motivasi kinerja. kondisi ini juga akan mengakibatkan seseorang cenderung akan berperilaku negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain. salah satu hal yang menjadi penyebab utama terjadi seseorang terkena burnout adalah tugas kuliah yang menumpuk.
Ciri-ciri pengidap burnout biasanya berupa kehilangan semangat dan minat untuk melakukan aktivitas, membenci pekerjaan yang sedang digeluti, merasa tidak berharga, mudah marah, tertutup dari lingkungan sosial,sakit kepada hingga mudah sakit. apakah akhir – akhir ini kamu mengalami tanda-tanda diatas?
Perlu diketahui bahwa burnout juga tidak datang secara tiba-tiba, kondisi ini biasanya berkembang dengan beberapa fase tertentu seperti fase pertama ditandai dengan antusiasme tinggi, fase kedua berupa stres ringan, fase ketiga stres kronis, dan fase terakhir barulah muncul gejala burnout.
Alhasil, untuk mengatasi hal tersebut seseorang yang perlu melakukan pendekatan holistik dengan melakukan beberapa hal berikut. Cara mengatasi burnout bagi mahasiswa :
1. Melakukan Hal Yang Disukai
Jika kamu memiliki banyak tugas perkuliahan, jangan lupa untuk melakukan aktivitas yang disukai misalnya berolahraga,berenang, bermain musik, melakukan hal positif ataupun berkumpul bersama teman kuliah. Hal ini biasanya akan membantu mengatasi dan mengurangi stress akibat tuntutan akademik,sehingga mampu mengembalikan semangat kamu.
2. Membuat Skala Prioritas
Membuat skala prioritas atau to-do list untuk menunjang aktivitas apa saja yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini akan membantu kamu agar lebih fokus dengan tugas yang paling penting sehingga mengurangi perasaan terbebani oleh tugas yang belum diselesaikan.
3. Perlu Adanya Support System
Saat seseorang sedang mengalami burnout sebaiknya perlu memiliki dukungan dari orang-orang terdekat dengan cara berbicara dengan keluarga, teman kampus, atau orang yang dicintai. dukungan dan kolaborasi dari orang terdekat biasanya akan membantu mengatasinya.
4. Berkonsultasi Ke Psikolog
Jika saat burnout, kamu tidak memiliki orang terdekat atau bahkan malu untuk berbagi cerita. Sebaiknya untuk segera berkonsultasi ke psikolog. Dengan begitu, psikolog akan membantu mengatasi kecemasan, depresi, atau stres yang sedang dialami. Kemudian, hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi berpikiran negatif.
5. Beristirahat Yang Cukup
Kondisi tubuh yang lemah dan pikiran yang kacau saat burnout dapat diatasi dengan tidur yang cukup untuk membantu memulihkan kesehatan serta meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup bagi penderita burn out dapat dilakukan dengan merencanakan waktu tidur saat malam hari, melatih tubuh agar tetap disiplin dalam waktu tidur, tidak mengkonsumsi kopi, hindari begadang dan tidur dengan waktu yang cukup minimal 7-9 jam setiap malam.
Demikian beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi burnout, jika kamu memiliki gejala kecil dengan ciri-ciri fase burnout seperti penjelasan di atas. Segeralah menerapkan pola hidup sehat dan mengatur strategi seperti penjelasan di atas. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu mahasiswa.
Baca juga: Tips Agar Mahasiswa Bisa Lulus Tepat Waktu