CampusNet – Banyak yang mikir, jadi pemimpin itu harus tegas, bahkan kadang galak biar dihormati. Padahal, pemimpin yang baik nggak perlu pakai suara tinggi atau marah-marah supaya didengar. Justru, pemimpin yang asik adalah yang bisa bikin tim respect tanpa harus menebar ketakutan. Gimana caranya jadi pemimpin yang asik tanpa harus ngomel-ngomel? Yuk, simak!
Dengarin Dulu, Jangan Auto Ngegas
Pemimpin yang didengar adalah pemimpin yang juga mau mendengar. Kadang, kita terlalu sibuk kasih instruksi, sampai lupa mendengarkan masukan dari tim. Padahal, dengan mendengarkan, kamu menunjukkan kalau kamu menghargai mereka dan itu bikin mereka lebih respek dan nurut.
Tegas Bukan Berarti Galak
Tegas itu soal menyampaikan maksud dengan jelas dan konsisten, bukan soal nada tinggi atau wajah sangar. Kalau ada yang salah, sampaikan dengan tenang tapi jelas. Misalnya, “Tolong pastikan laporan selesai besok ya,” bukan, “Kok belum jadi-jadi sih?!”
Ingat, intinya di nada bicara dan pemilihan kata.
Beri Contoh yang Baik
Mau didengar? Tunjukkan lewat tindakan. Pemimpin yang kerja keras, on time, dan tanggung jawab bakal otomatis dihormati timnya. Sebaliknya, kalau suka ngaret, nggak jelas arahan, atau lepas tangan, jangan heran kalau tim juga mulai cuek.
Hargai Kinerja Tim
Sederhana tapi sering lupa: apresiasi. Ucapkan terima kasih, beri pujian, atau bahkan cukup bilang “kerjamu keren tadi” bisa bikin tim merasa dihargai. Kalau tim merasa dihargai, mereka akan lebih rela mendengarkan dan mengikuti arahanmu.
Jangan Takut Berdiskusi
Pemimpin yang baik nggak selalu merasa paling benar. Kadang, ide-ide terbaik datang dari anggota tim. Ajak mereka diskusi, minta pendapat, dan libatkan mereka dalam pengambilan keputusan. Ini bukan cuma bikin mereka lebih loyal, tapi juga bikin mereka merasa punya andil.
Konsisten dan Fair
Kalau bikin aturan, pastikan kamu sendiri juga patuh. Jangan cuma menuntut tim tapi kamu santai. Selain itu, perlakukan semua anggota tim dengan adil, jangan pilih kasih. Konsistensi dan keadilan bikin kamu lebih dihormati.
Jadi pemimpin yang didengar bukan soal siapa yang paling keras, tapi siapa yang paling bijak dan adil. Saat kamu bisa jadi pendengar yang baik, memberi contoh, menghargai tim, dan konsisten, mereka akan mendengarkanmu tanpa perlu kamu marah-marah.
Baca Juga: Mau Jadi Pemimpin? Kuasai Dulu Skill Self Leadership