CampusNet – Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi membuka peminatan baru Magister (S2) Metalurgi, yang dapat diambil di Fakultas Teknik maupun Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Program ini menjadi yang pertama di Indonesia pada jenjang S2 dan dirancang untuk menggabungkan keilmuan teknik dan kimia, khususnya dalam pengolahan sumber daya mineral.
Keunggulan dan Ciri Khas Program
Program Magister (S2) Metalurgi memiliki beberapa keunggulan dan ciri khas seperti berikut:
- Kolaborasi Teknik dan Kimia:
Peminatan ini lahir dari kebutuhan akan pembelajaran aplikatif teknik kimia yang melibatkan ilmu kimia, terutama dalam proses pengolahan bahan mineral yang panjang dan kompleks. Penekanan diberikan pada proses pemisahan mineral, pemetaan sumber daya, serta perhatian pada dampak lingkungan dan keberlanjutan industri tambang. - Pembelajaran Komprehensif:
Mahasiswa akan mempelajari rangkaian proses pengolahan sumber daya mineral, tidak hanya satu atau dua proses saja, sehingga siap menghadapi tantangan di sektor industri mineral Indonesia.
Prospek Lulusan
Lulusan S2 Metalurgi UGM memiliki peluang besar untuk bekerja di sektor sumber daya mineral dan pertambangan di Indonesia. Permintaan terhadap pakar metalurgi sangat tinggi, mengingat kebutuhan nasional untuk meningkatkan jumlah SDM lokal di bidang ini, yang selama ini masih banyak diisi oleh tenaga asing.
Pilihan Program Studi
- Fakultas Teknik:
Peminatan dapat diambil melalui Magister Teknik Kimia. - FMIPA:
Peminatan tersedia di Program Magister Kimia.
Pembiayaan dan Beasiswa
Mahasiswa S2 Metalurgi UGM bisa memanfaatkan berbagai skema beasiswa, seperti Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) atau beasiswa LPDP.
Informasi Pendaftaran
Calon mahasiswa yang berminat dapat memantau jadwal dan mekanisme pendaftaran di laman resmi UGM: um.ugm.ac.id.
Peminatan S2 Metalurgi UGM menawarkan pendidikan yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri pertambangan nasional, serta membuka peluang karier luas di sektor sumber daya mineral Indonesia.
Baca juga: RI Sediakan 100 Kuota Beasiswa Doktor ke Rusia: Pengakuan Gelar Akademik dan Kerja Sama Pendidikan