CampusNet – Banyak mahasiswa mungkin tidak sadar bahwa kesehatan telinga sama pentingnya dengan kesehatan mata atau fisik. Padahal, pendengaran adalah salah satu indra utama dalam aktivitas belajar, berdiskusi, hingga menikmati hiburan. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan sepele yang justru dapat mempercepat penurunan pendengaran, bahkan di usia muda.
Jika tidak diwaspadai sejak dini, masalah ini bisa berdampak serius di masa depan. Bayangkan ketika memasuki usia produktif, mahasiswa sudah mengalami gangguan pendengaran yang mengganggu komunikasi, karier, dan kualitas hidup. Oleh karena itu, mari kenali kebiasaan-kebiasaan kecil yang berisiko pada kesehatan telinga berikut ini.
1. Terlalu Lama Menggunakan Headset
Hampir semua mahasiswa akrab dengan headset—baik untuk mendengarkan musik, menonton video, atau mengikuti kelas online. Namun, mendengarkan suara keras dalam durasi lama (lebih dari 2 jam per hari) bisa merusak sel-sel rambut halus di telinga.
Gunakan aturan sederhana 60/60 rule: dengarkan maksimal 60 menit dengan volume tidak lebih dari 60%.
2. Mengorek Telinga dengan Cara yang Salah
Banyak orang terbiasa membersihkan telinga dengan cotton bud, bahkan benda lain seperti bulu ayam atau peniti. Padahal, cara ini berisiko mendorong kotoran lebih dalam, melukai gendang telinga, hingga menyebabkan infeksi.
Kotoran telinga sebenarnya berfungsi melindungi telinga dari kotoran dan serangga kecil. Jika terasa penuh atau mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter THT.
3. Terpapar Bising di Jalan dan Tempat Umum
Mahasiswa yang sering beraktivitas di jalan raya atau nongkrong di tempat dengan musik keras harus waspada. Paparan bising yang terus-menerus bisa memicu penurunan pendengaran secara perlahan.
Solusinya, gunakan earplug atau batasi paparan bising untuk menjaga kesehatan telinga jangka panjang.
4. Menunda Pemeriksaan Kesehatan Telinga
Ketika telinga berdenging atau pendengaran berkurang, banyak mahasiswa menganggapnya hal sepele. Padahal, itu bisa menjadi tanda awal gangguan serius. Pemeriksaan sederhana di dokter THT dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini.
5. Gaya Hidup Tidak Sehat
Kurang tidur, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat mempercepat kerusakan pendengaran. Hal ini karena aliran darah ke telinga dalam terganggu sehingga nutrisi tidak tersalurkan dengan baik. Menjaga pola hidup sehat berarti juga menjaga kualitas pendengaran.
Kesimpulan: Mahasiswa, Jaga Telingamu Demi Masa Depan
Lima kebiasaan di atas terlihat sepele, namun jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak besar. Mahasiswa sebagai calon pemimpin Indonesia perlu menjadi teladan dalam gaya hidup sehat, termasuk menjaga kesehatan telinga.
Dengan telinga yang sehat, mahasiswa dapat lebih fokus belajar, aktif berdiskusi, dan siap menjadi generasi emas Indonesia 2045.