CampusNet – Dewasa ini, tren pembahasan mengenai filsafat menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Terlebih lagi, maraknya kemunculan para pemengaruh (influencer) yang menyajikan konten bernuansa kritis-filosofis melalui berbagai platform media sosial. Sebut saja misal Ferry Irwandi, Bagus Muljadi, ataupun Martin Suryajaya sebagai akademisi dan penulis buku filsafat dengan pembahasannya yang cukup otoritatif.
Kebanyakan orang mungkin menganggap filsafat sebagai ilmu yang hanya membahas hal-hal abstrak dan cenderung ndakik-ndakik. Padahal di sisi lain, sejatinya filsafat juga memiliki peran penting sebagai “pisau bedah” dalam merespons fenomena yang terjadi dalam realita kehidupan sehari-hari, lho. Filsafat juga selalu menekankan pentingnya rasa penasaran (curiosity) sebagai bekal awal untuk melakukan telaah permasalahan secara kritis dan logis.
Nah, buat kamu yang tertarik untuk belajar filsafat tetapi masih bingung mau mulai dari mana, jangan khawatir. CampusNET coba merangkum beberapa rekomendasi buku filsafat yang cocok dibaca untuk pemula. Penasaran apa aja bukunya? Yuk, kita bahas sama-sama!
1. Dunia Sophie
Rekomendasi buku filsafat yang pertama adalah Dunia Sophie. Novel filsafat karya Jostein Gaarder ini mendapatkan penilaian yang cukup bagus dari para pembelajar filsafat. Alhasil, novel tersebut telah diterjemahkan ke dalam 80 bahasa di seluruh dunia. Gaarder coba menghadirkan sudut pandang rasa penasaran khas anak-anak ke dalam karakter Sophie Amundsen terhadap filsafat.
Semuanya bermula ketika Sophie menemukan dua pesan misterius di kotak posnya yang berisikan pertanyaan filosofis, “Siapakah dirimu? Dari mana asalnya dunia?”. Dari sana, pembaca akan diantar menuju petualangan Sophie kecil mengenal para filsuf sejak zaman Yunani Kuno hingga kontemporer. Penyampaian cerita yang mengalir dengan susunan kalimat yang mudah dipahami menjadi keunggulan novel filsafat satu ini.
2. The Little Prince (Pangeran Cilik)
The Little Prince (Pangeran Cilik) merupakan sebuah buku filsafat dalam bentuk novel karangan Antoine de Saint-Exupéry. Novel ini pertama kali diterbitkan pertama kali di Prancis pada 1943. Dalam bahasa aslinya, yakni Bahasa Prancis, novel ini berjudul Le Petit Prince yang menceritakan seorang pangeran cilik yang berasal dari luar angkasa. Novel ini mengisahkan perjumpaan antara pangeran cilik dengan seorang pilot yang pesawatnya terdampar di tengah-tengah Gurun Sahara.
Terdapat pesan tersirat yang cukup mendalam terkait makna idealis dan filosofis kehidupan manusia dalam novel filsafat satu ini. Penyajian cerita dalam buku Pangeran Cilik menampilkan pembahasan tentang kebenaran dengan logika sederhana ala anak-anak. Sebuah cara pandang terhadap dunia yang mungkin kerap disalahpahami seseorang seiring bertambah dewasa.
3. Sejarah Filsafat Yunani
Pada era Yunani Kuno, sekitar abad ke-6 hingga ke-3 sebelum masehi, merupakan awal mula perkembangan filsafat. Pada era inilah yang akan menjadi fokus pembahasan utama dalam buku Sejarah Filsafat Yunani karya Kees Bertens. Buku filsafat satu ini berisikan biografi dan pemikiran para filsuf Yunani awal, seperti Thales, Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Dalam buku ini, Bertens menerangkan pemikiran para filsuf tersebut secara sederhana tetapi tetap mendetail. Bahasa yang ia gunakan dalam buku ini pun terkesan mudah untuk dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun. Kendati demikian, Bertens juga banyak menghadirkan kutipan-kutipan pemikiran yang dirujuk dari teks aslinya. Hal tersebut dapat mempermudah pembaca merasakan tekstur dan corak pemikiran para filsuf.
4. Sejarah Filsafat Barat
Buku Sejarah Filsafat Barat menyajikan uraian historis perkembangan pemikiran kefilsafatan sejak era awal Yunani hingga abad ke-20. Bagi kamu yang suka membaca sejarah, mungkin akan cocok membaca buku yang satu ini. Dengan tebal lebih dari 1100 halaman, buku ini merupakan salah satu buku sejarah perkembangan pemikiran kefilsafatan Barat yang paling lengkap. Penulis buku tersebut, yakni Bertrand Russell, merupakan filsuf analitik kenamaan Britania Raya.
Buku ini juga cocok bagi kamu yang baru memulai belajar filsafat karena kemampuannya untuk mengantarkan pembaca melihat corak pemikiran masing-masing filsuf secara umum. Akan tetapi, buku ini tidak direkomendasikan jika pembacaan filsafat yang kamu miliki sudah dalam tahap lanjut. Kamu mungkin akan merasa bahwa beberapa argumen terkait kesimpulan yang terdapat dalam buku ini terasa cukup longgar dan tidak sistematis.
5. Petualangan Intelektual
Rekomendasi buku yang terakhir untuk kamu yang sedang tertarik belajar filsafat ialah Petualangan Intelektual gubahan Simon Petrus Lili Tjahjadi. Pada mulanya, Petualangan Intelektual merupakan sebuah silabus atau materi kurikulum pembelajaran dalam mata kuliah Filsafat Modern di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara. Barulah pada kemudian hari silabus tersebut berubah menjadi sebuah buku dengan Kanisius sebagai penerbitnya.
Salah satu yang menarik dari buku ini ialah Simon Petrus menggunakan sumber rujukan asli ketika membahas pemikiran para filsuf Jerman. Hal ini tentu saja tak terlepas dari kepiawaian Simon Petrus dalam berbahasa Jerman. Martin Suryajaya bahkan menyebut pembahasan dalam buku ini cukup mendetail dan komprehensif, bahkan untuk ukuran buku pengantar.
Itulah beberapa rekomendasi buku filsafat yang bisa kamu jadikan sebagai bahan bacaan buat bantu kamu dalam memahami filsafat. Kira-kira buku mana nih yang mau kalian baca?