Daftar 10 Negara Paling Berpendidikan di Dunia, Ada Indonesia?

CampusNet – Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dan paling fundamental untuk mengetahui kualitas sumber daya manusia suatu negara. Bahkan, kualitas dan tingkat pendidikan sudah menjadi tolok ukur kemajuan ekonomi serta sosial di banyak negara. Tak ayal, negara-negara maju masih mendominasi pemeringkatan 10 negara paling berpendidikan di dunia yang akan kita bahas kali ini.

Baru-baru ini, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merilis sebuah laporan bertajuk “Education at a Glance 2025” yang mendata tingkat pendidikan dari 45 negara di dunia. Lebih lanjut lagi, laporan tersebut mengklasifikasikan tingkat pendidikan menjadi tiga bagian, yakni Below Upper Secondary (Tidak Tamat SMA), Upper Secondary (Tamat SMA dan Diploma), dan Tertiary (Memiliki Gelar Perguruan Tinggi).

Lantas, negara mana saja yang termasuk ke dalam 10 besar pemeringkatan tersebut? Apakah Indonesia termasuk di dalamnya? Mari kita simak bersama!

Daftar 10 Negara Paling Berpendidikan di Dunia

  1. Kanada
    • Tidak Tamat SMA: 6,4%
    • Tamat SMA/Diploma: 28,9%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 64,7%
  2. Irlandia
    • Tidak Tamat SMA: 10,7%
    • Tamat SMA/Diploma: 31,7 %
    • Gelar Perguruan Tinggi: 57,5%
  3. Korea Selatan
    • Tidak Tamat SMA: 6,5%
    • Tamat SMA/Diploma: 37,3%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 56,2%
  4. Luksemburg
    • Tidak Tamat SMA: 17,6%
    • Tamat SMA/Diploma: 28,0%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 54,4%
  5. Inggris
    • Tidak Tamat SMA: 17,1 %
    • Tamat SMA/Diploma: 29,0%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 53,8%
  6. Australia
    • Tidak Tamat SMA: 13,0%
    • Tamat SMA/Diploma: 33,9%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 53,1%
  7. Swedia
    • Tidak Tamat SMA: 11,7%
    • Tamat SMA/Diploma: 36,5%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 51,8%
  8. Amerika Serikat
    • Tidak Tamat SMA: 8,0%
    • Tamat SMA/Diploma: 41,3%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 50,7%
  9. Israel
    • Tidak Tamat SMA: 12,3%
    • Tamat SMA/Diploma: 37,2%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 50,5%
  10. Norwegia
    • Tidak Tamat SMA: 17,1%
    • Tamat SMA/Diploma: 32,5%
    • Gelar Perguruan Tinggi: 50,4%

Faktor Pembentuk Kualitas Pendidikan

Tingginya tingkat pendidikan di suatu negara berkontribusi besar dan menentukan produktivitas. Hal tersebut nantinya yang turut memengaruhi inovasi ekonomi berbasis pengetahuan. Namun, terdapat beberapa faktor kunci yang mendukung terwujudnya kualitas pendidikan mumpuni di suatu negara.

Melansir Daily Hive Vancouver, Kanada sebagai pemuncak klasemen negara paling berpendidikan di dunia tak terlepas dari kuatnya sistem pendidikan yang ada. Hal ini tercermin melalui banyaknya riset-riset ilmiah yang dilakukan oleh perguruan tinggi di negara tersebut dan angka rata-rata IQ penduduknya yang mencapai 100.8.

Negara-negara seperti Irlandia dan Korea Selatan, tak terlepas dari dukungan dan kepedulian pemerintahnya terhadap persoalan pendidikan. Melansir Kompas.com, kedua negara tersebut menggelontorkan dana yang cukup besar pada sektor pendidikan. Tujuannya ialah sebagai investasi jangka panjang guna menunjang pengembangan riset dan teknologi melalui perguruan tinggi.

Amerika Serikat pula selama ini terkenal sebagai tempat yang sesuai untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Para pelajar dari berbagai penjuru dunia dapat mempelajari berbagai macam bidang keilmuan di Negeri Paman Sam, mulai dari sains, teknologi, hingga ilmu-ilmu sosial. Maka tak heran, Amerika Serikat masih menjadi magnet global untuk perguruan tinggi dengan banyak kampus terbaik dunia berlokasi di sana, melansir CNBC Indonesia.

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia sendiri menempati posisi ke-40 dari 45 negara yang masuk dalam pemeringkatan OECD. Persentase penduduk usia kerja yang memiliki gelar pendidikan tinggi di Indonesia hanya sekitar 22,1%. Angka ini terbilang cukup jauh dengan standar rata-rata OECD di angka 39 persen. Bahkan mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, pekerja di Indonesia yang memiliki gelar diploma atau sarjana hanya sekitar 12,8%. Lulusan SD dan SMP masih mendominasi sebagian besar angka tenaga kerja nasional, baik pekerjaan di sektor formal maupun informal.

Pemerintah Indonesia sejatinya telah menggelontorkan alokasi 20 persen dari dana APBN untuk sektor pendidikan. Namun mirisnya, hal tersebut masih belum cukup untuk memperbaiki wajah buram pendidikan di Indonesia. Faktor-faktor seperti akses dan mutu pendidikan tinggi antarwilayah turut menjadi tantangan bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Kampus-kampus dengan kualitas baik yang masih terpusat di Pulau Jawa menjadi salah satu indikator bahwa akselerasi pendidikan tinggi masih belum merata. Belum lagi ditambah dengan permasalahan neoliberalisasi pendidikan tinggi yang menyebabkan biaya kuliah menjadi mahal dan membuat pendidikan tinggi terkesan eksklusif bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hal ini tentu menjadi catatan yang harus segera dibenahi supaya tidak semakin menambah daftar panjang permasalahan pendidikan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *