UGM Bentuk Emergency Response Unit untuk Bantu Korban Bencana di Sumatera

CampusNet – Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan komitmen kuat dalam ikut membantu penanganan dampak bencana banjir bandang dan longsor yang melanda beberapa provinsi di Pulau Sumatera, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kampus ini membentuk Emergency Response Unit (Unit Tanggap Darurat) sebagai bentuk respons kemanusiaan yang cepat dan terkoordinasi.

Solidaritas UGM di Masa Darurat

UGM berinisiatif menghimpun bantuan melalui kolaborasi sivitas akademika, alumni, dan mitra untuk mendukung korban bencana. Salah satu langkah awalnya adalah melakukan pendataan mahasiswa yang berasal dari wilayah terdampak agar dukungan bisa diberikan secara tepat sasaran. Hingga kini, ratusan mahasiswa UGM tercatat berasal dari daerah yang terdampak banjir dan tanah longsor.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang terdampak sekaligus menegaskan bahwa kampus tidak hanya memberikan bantuan darurat, tetapi juga mendukung proses rehabilitasi jangka panjang.

Beragam Bentuk Bantuan yang Diberikan

Respons UGM tidak terbatas pada satu jenis dukungan, tetapi mencakup berbagai kebutuhan penting bagi penyintas:

  • Dukungan finansial untuk mahasiswa terdampak melalui keringanan biaya UKT serta bantuan biaya hidup harian.
  • Paket sembako dan kebutuhan dasar yang disalurkan langsung ke lokasi terdampak.
  • Voucher makan dan bantuan biaya kos, terutama bagi mahasiswa yang membutuhkan dukungan logistik tambahan.
  • Pendampingan konseling dan psikososial untuk membantu mahasiswa melewati trauma pascabencana.

Lebih lanjut, tim relawan medis dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) diterjunkan ke daerah terdampak untuk memastikan bantuan kesehatan tetap berjalan optimal. Tim ini membawa dokter spesialis lintas disiplin, perawat, apoteker, dan sanitarian untuk menangani kebutuhan medis di lapangan.

Sinergi dengan Mitra dan Pemda

Selain bantuan internal kampus, UGM juga bersinergi dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam menyalurkan dukungan bagi mahasiswa terdampak. Kolaborasi ini membantu memperluas cakupan bantuan, termasuk penyediaan voucher makan, paket sembako, dan pendampingan konseling, serta dukungan finansial tambahan bagi beberapa fakultas.

Dampak dan Harapan ke Depan

Kehadiran Emergency Response Unit UGM menjadi contoh bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif di tengah krisis. Dengan memberikan dukungan yang komprehensif — dari aspek kesehatan, finansial, hingga psikososial — UGM membantu memastikan mahasiswa dan masyarakat tetap memiliki akses layanan penting selama masa pemulihan.

Langkah ini juga mencerminkan tanggung jawab sosial kampus sebagai bagian dari komunitas yang lebih luas, di mana pendidikan dan kemanusiaan berjalan seiring dalam menghadapi tantangan besar seperti bencana alam.

Baca juga: UPI Bandung Bebaskan UKT sampai Lulus bagi Mahasiswi Korban Banjir Sumatera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner TikTok