CampusNet – Di tengah tantangan rendahnya minat baca dan budaya literasi di Indonesia, AIESEC in UPNVJ meluncurkan program sukarelawan bernama LITERISE, sebagai upaya nyata mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Nomor 4: Pendidikan Berkualitas.
Berlangsung selama empat minggu, dari 30 Juni hingga 24 Juli 2025, LITERISE dirancang sebagai program hybrid yang menggabungkan aktivitas daring dan luring. Fokus utama dari program ini adalah meningkatkan literasi anak-anak usia dini dan menanamkan kebiasaan belajar serta kemampuan berpikir kritis sejak dini. Melalui kegiatan ini, AIESEC berharap dapat membentuk generasi muda yang lebih siap menghadapi arus informasi dan perubahan teknologi yang cepat.
LITERISE bukanlah program pengajaran biasa. Latar belakang lahirnya program ini berasal dari kenyataan pahit: rendahnya akses terhadap bahan bacaan berkualitas serta lemahnya budaya membaca di lingkungan pendidikan formal. Untuk itu, AIESEC menghadirkan solusi berbasis aksi, bukan sekadar wacana.
“Melalui LITERISE, para peserta tidak hanya menjadi pengajar, tapi juga dilatih untuk menjadi pemimpin sosial yang berempati dan inklusif,” ujar pihak AIESEC in UPNVJ. Peserta akan mendapatkan pelatihan seputar kepemimpinan, komunikasi efektif, kerja tim, dan kesadaran sosial, sehingga mereka tidak hanya berkontribusi secara langsung di lapangan, tetapi juga berkembang secara pribadi dan profesional.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Adam Aulia Manzal Khan, alumni program Edlevate 3.0 yang juga diinisiasi AIESEC. “Awalnya saya hanya ingin memahami pendidikan yang inklusif untuk disabilitas. Tapi ternyata, saya belajar jauh lebih banyak — mulai dari teori, diskusi aktif, hingga membangun bonding dengan teman-teman dari berbagai latar belakang,” ungkapnya.
Cerita Adam menjadi bukti bahwa program seperti Edlevate — dan kini LITERISE — tidak hanya membawa dampak sosial, tapi juga membentuk karakter dan memperluas wawasan pesertanya.
Program LITERISE terbuka bagi pemuda berusia 16 hingga 24 tahun, tanpa syarat akademik yang ketat. Yang dibutuhkan hanyalah semangat belajar, kepedulian terhadap isu sosial, dan kesiapan untuk berpartisipasi dalam kegiatan luring. Ini adalah peluang emas bagi generasi muda untuk menjadikan masa mudanya sebagai momentum yang bermakna.
LITERISE mengajak anak muda Indonesia untuk melampaui rutinitas akademik dan menjadi agen perubahan. Di tengah dunia yang terus berubah, program ini menanamkan nilai bahwa pendidikan sejati bukan hanya soal angka, tetapi tentang membentuk manusia yang berpikir kritis, memiliki empati, dan siap beraksi.
AIESEC in UPNVJ menegaskan bahwa LITERISE bukan sekadar kegiatan sosial, melainkan panggilan untuk bertumbuh bersama dan menjadi bagian dari solusi. Dengan semangat kolaborasi dan inklusi, LITERISE hadir untuk mencetak pembaca, pemikir, dan pemimpin masa depan Indonesia.
Baca juga: AIESEC in UPNVJ Cetak Pemimpin Muda Lewat “The Princess Diaries”