Akan Ada Pendidikan Karakter di Sekolah Rakyat yang Akan Menggunakan Kurikulum Nasional

CampusNet – Sekolah Rakyat yang rencanannya akan beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026 ini, akan menggunakan kurikulum nasional dan pembekalan pendidikan karakter kepada siswa, hal tersebut menurut Toni Toharudin, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hal ini berbeda dengan pembahasan sebelumnya seperti rencananya menggunakan kurikulum nasional plus kurikulum internasional sejenis International Baccalaureate (IB). “Rapat terakhir itu kurikulum yang berlaku di Sekolah Rakyat adalah kurikulum nasional. Memang awalnya akan menggunakan kurikulum IB, tetapi terakhir akan menggunakan kurikulum nasional,” ungkap Toni, mengutip laporan dari Disway.

Sehingga pembelajaran yang akan berlaku layaknya Sekolah Unggulan Garuda disesuaikan kembali menjadi seperti sekolah pada umumnya. “Tapi mungkin kualitas sarana prasarananya, kualitas gurunya, itu akan lebih baik. Kita akan memilih guru-gurunya,” beber Toni.

Pembekalan Pendidikan Karakter kepada Siswa

Selain itu, Tim Formatur Sekolah Rakyat juga telah membahas perihal pembekalan pendidikan karakter kepada siswa. “Pendidikan karakter pasti ada, kita belum bicara secara substansi, ya, jadi nanti sambil jalan informasi tersebut akan kami sampaikan,” ujar Toni.

Dalam hal ini, BSKAP bersama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam menyusun kurikulum. Toni menegaskan bahwa apapun kurikulumnya tetap memiliki tujuan yang sama.

“Kurikulum apapun, kan, yang penting input-nya nanti akan direkrut secara baik karena arahnya adalah anak-anak yang unggul,” cetusnya.

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa Sekolah Rakyat ini akan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/206. “Mudah-mudahan di tahun ini penyelenggaraan Sekolah Rakyat bisa mulai beroperasi,” ujar Saifullah Yusuf, pada Awal Maret di Jakarta.

Sekolah ini bagi anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Hal ini bertujuan memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sehingga nantinya sekolah akan berbentuk asrama atau boarding school dan terdiri dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *