Alasan Kuliah di Luar Negeri yang Tidak Cocok untuk Semua Mahasiswa

CampusNet – Banyak mahasiswa sering membandingkan kualitas Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia dengan universitas luar negeri. Tentu, universitas luar negeri sering kali memiliki peringkat lebih baik. Namun, Anda perlu tahu bahwa tidak semua orang merasa cocok kuliah di sana. Padahal, banyak mahasiswa memiliki kemampuan finansial untuk membiayai kuliahnya di luar negeri. Jadi, apa sebenarnya alasan kuliah di luar negeri yang tidak selalu menjadi pilihan utama?

Gaya Hidup dan Kebiasaan yang Berbeda

Anda sebagai mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perbedaan gaya hidup yang signifikan. Orang Indonesia cenderung memiliki pola makan dan cita rasa yang spesifik. Makanan lokal favorit Anda, seperti sate atau nasi goreng, akan sulit Anda temukan di sana. Sebagian besar makanan di luar negeri memiliki rasa yang berbeda, yang mungkin tidak sesuai dengan lidah Anda. Perbedaan ini bisa menjadi tantangan besar, apalagi jika Anda adalah seseorang yang sangat pemilih soal makanan.

Selain itu, Anda juga harus beradaptasi dengan sistem pembayaran yang serba digital. Di beberapa negara, seperti Tiongkok, semua transaksi menggunakan aplikasi online. Hal ini tentu merepotkan bagi Anda yang belum terbiasa dengan sistem cashless.

Hambatan Bahasa dan Sosial

Sebagian besar negara memiliki bahasa ibu selain bahasa Inggris. Meskipun Anda mengambil mata kuliah dalam bahasa Inggris, Anda tetap harus belajar bahasa lokal untuk berinteraksi dengan penduduk setempat. Anda membutuhkan kemampuan ini untuk berbelanja, mengurus dokumen, atau sekadar berbincang dengan orang lain. Tentu ini akan menjadi beban tambahan di tengah padatnya jadwal kuliah dan tugas-tugas.

Masyarakat luar negeri juga cenderung individualistis. Mereka memiliki lingkar pertemanan sejak kecil, sehingga mereka agak susah menerima orang baru. Mahasiswa introvert akan menghadapi kesulitan untuk beradaptasi dan memperluas pergaulan. Apalagi, banyak orang Indonesia memiliki sifat family oriented. Kehidupan yang serba sendiri bisa menimbulkan perasaan rindu dan kesepian, terutama saat hari raya agama yang biasanya Anda rayakan bersama keluarga.

Keterbatasan dan Kekhawatiran Orang Tua

Banyak orang tua Indonesia merasa khawatir ketika anak perempuan mereka kuliah di luar negeri. Sebagian besar orang tua menganggap lingkungan di sana terlalu bebas dan khawatir anak mereka terjebak pergaulan buruk, misalnya narkoba. Mereka berusaha mati-matian melindungi anak-anak mereka dari hal-hal negatif. Hal ini menjadi alasan kuliah di luar negeri yang seringkali membuat pelajar mengurungkan niat.

Bagi mahasiswa yang terbiasa hidup dengan fasilitas lengkap, seperti asisten rumah tangga atau sopir pribadi, hidup mandiri di luar negeri akan terasa sangat sulit. Anda harus mengurus semua kebutuhan Anda sendiri, mulai dari membersihkan kamar hingga memasak. Hal ini tentu tidak mudah bagi mereka yang sebelumnya selalu mendapatkan pelayanan penuh di rumah.

Pada akhirnya, bukan masalah kualitas universitas yang menjadi pertimbangan utama. Tentu saja, universitas-universitas berkualitas tinggi memang banyak berlokasi di luar negeri. Namun, yang paling penting adalah apakah Anda merasa nyaman atau tidak dengan kehidupan di sana. Jangan sampai Anda justru menyusahkan diri sendiri karena tekanan lingkungan. Anda bisa mempertimbangkan untuk kuliah S2 di luar negeri, ketika Anda sudah lebih dewasa dan siap menghadapi tantangan.

Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang persiapan kuliah di luar negeri melalui artikel-artikel lainnya dari sumber terpercaya seperti hotcourses.id, Kobi Education Blog, Sun Education Group, dan lain lain

Baca juga: Kuliah Luar Negeri Menjadi Pilihan Karier yang Tepat?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner TikTok