CampusNet āĀ Bernard Benyamin Van Aert kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat 8 september 1997. Jika melihat dua nama belakangnya yaitu Van Aert seketika teringat pada atlet legend yang sama-sama beradu pada balap sepeda yaitu Wout Van Aert asalĀ Belgia.
Meskipun nama Van Aert terlihat sama, namun kedua atlet balap sepeda tersebut sesunggunya tidak ada hubungan keluarga. Bernard merupakan satu-satunya perwakilan dari Indonesia sekaligus Asia Tenggara Pada Cabang Balap Sepeda di Olimpiade Paris 2024.
Keistimewaan lainnya dari seorang Bernard adalah kembali menjadi perwakilan Indonesia pada cabang balap sepeda setelah absen selama 20 tahun silam dari track cycling.
Prestasi Bernard Benyamin Van Aert Sebelum Mengikuti Olimpiade Paris
Sebelum mengikuti Olimpiade Paris, Bernad sudah banyak memenangkan kejuaraan sepeda sebelumnya yaitu:
- Medali perak UCI Nations Cup 2022
- Medali perak Asian Championsip 2020, 2024 dan 2024
- Medali perunggu Asian Championship
- Medali perunggu Asian Championship 2023
- Medali emas dan perak Asia Cup 2022.
Belajar dari Bernard yang memiliki mimpi menjadi atlet pesepeda sedari kecil, beliau pada wawancanaya dengan Polygon akhir Juli lalu menyampaikan āTeruslah berlatih, karena usaha tidak menghianati hasilā.
Dari pernyataan tersebut mencerminkan dedikasi, disiplin, dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun membantunya mengatasi berbagai tantangan dan mencapai puncak kariernya.
Bernard juga menekankan pentingnya visi yang jelas dan dukungan dari keluarga serta tim sebagai faktor kunci dalam perjalanan suksesnya sebagai atlet profesional.
Nilai yang Bisa Dipelajari dari Bernard Sebagai Atlet Balap Sepeda
Perjalanan menuju sebuah kejuaraan seorang atlet tidaklah mudah, banyak keringat dari sebuah usaha yang mengantar mereka sampai menjadi juara. Seperti yang sudah dilakukan oleh Bernard Benyamin Van Aert atlet balap sepeda yang mewakili Indonesia pada Olimpiade Paris 2024.
Benyamin memiliki dedikasi dan komitmen tinggi untuk sampai di titik ini. Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari seorang atlet yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-sehari seperti dibawah ini:
- Disiplin: Dari sebuah mimpi sewaktu kecil menjadikan Bernard seorang atlet balap sepeda. Perlunya disiplin dalam manajemen waktu sehingga efisien antara latihan, pertandingan, dan kehidupan pribadi.
- Kerja Keras: Seorang atlet sering kali menghadapi tantangan dan kesulitan, tetapi mereka terus berusaha dan tidak mudah menyerah.
- Dedikasi: Dedikasi membangun sebuah komitmen dalam berlatih. Bernard tentunya banyak mengorbankan waktu pribadi dan sosial untuk mengoptimalkan kemampuannya.
- Ketahanan Mental: Atlet harus dapat mengimbangi latihan dengan dengan urusan pribadinya sehingga perlunya keterampilan untuk menghadapi tekanan dan stres, baik saat berlatih maupun saat bertanding. Tetap tenang dan fokus dalam situasi sulit adalah keterampilan yang sangat berharga.
- Keberanian dan Ketangguhan: Atlet pasti menghadapi banyak risiko dan kemungkinan gagal. Oleh karena itu pentingnya keberanian dan ketangguhan untuk menghadapi tantangan dan bangkit dari kegagalan.
- Kepemimpinan: Sifat kepemimpinan harus tertanam pada seorang atlet. seperti halnya kemampuan untuk mengelola dan memotivasi diri sendiri dengan disiplin, kemandirian, dan kepercayaan diri.
- Etika dan Sportivitas: Tentunya sebuah pertandingan mengharuskan seorang atlet memiliki etika yang baik dan sportivitas. Sifat tersebut menjadikan atlet mengetahui cara menghadapi lawan dan tidak berlaku curang dalam bermain.
Pada acara bergengsi Olimpiade Paris, kisah para atlet dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengajarkan bahwa dengan impian yang jelas dan usaha yang konsisten, dapat mewujudkan segala impian.Ā
Baca Juga : Indonesia Berpesta: Gregoria Sumbang Medali Pertama di Olimpiade Paris
Dengan demikian, para atlet tidak hanya meraih kejuaraan tetapi juga mengajarkan nilai inspirasi bagi generasi mendatang.