Civitas Akademika UGM Serukan Perdamaian dan Keadilan di Tengah Gelombang Unjuk Rasa

CampusNet – Sebanyak 50 civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan pernyataan sikap resmi terkait kondisi ekonomi dan politik terkini yang memunculkan gelombang unjuk rasa di berbagai wilayah, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pernyataan tersebut disampaikan pada Minggu, 31 Agustus 2025, di Balairung UGM sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial sivitas akademika.

Keprihatinan Rektor UGM

Rektor UGM, Ova Emilia, menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi kekerasan yang terjadi selama unjuk rasa. Ia menilai kekerasan dan tindakan anarkis yang disertai perusakan fasilitas umum, penjarahan, serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) telah melukai nilai kemanusiaan dan kemartabatan rakyat.

Poin-Poin Pernyataan Sikap UGM

  1. Duka mendalam atas korban jiwa dan luka-luka
    UGM mengecam kekerasan dan anarkisme yang merugikan semua pihak serta mengimbau agar tindakan tersebut segera dihentikan demi menjaga nilai kemanusiaan.
  2. Dukungan pada gerakan damai non kekerasan
    Sikap UGM mendukung tuntutan masyarakat yang disampaikan secara damai untuk mendorong pemerintah melakukan reformasi dan perbaikan, khususnya dalam penegakan hukum, pemulihan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
  3. Seruan pembatalan kebijakan yang tidak adil
    UGM mengingatkan pemerintah dan DPR agar membatalkan kebijakan yang menimbulkan ketidakadilan, memperdalam kesenjangan sosial, mengancam demokrasi dan supremasi sipil, serta menguntungkan elit politik dan oligarki.
  4. Dorongan pada mahasiswa untuk bersikap konstruktif
    UGM mengajak mahasiswa, khususnya di internal UGM, untuk menunjukkan kepedulian secara konstruktif disertai kesadaran dan kehati-hatian dalam setiap aksi dan pernyataan.
  5. Imbauan kepada pihak berwenang
    UGM meminta Polri, TNI, dan penyelenggara negara lainnya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara serius dan menjalankan prinsip responsif serta akuntabilitas agar situasi dapat dikendalikan, mencegah jatuhnya korban lebih banyak, serta mengembalikan ketertiban dan keamanan.

Kesimpulan

Pernyataan sikap civitas akademika UGM ini menunjukkan peran penting kampus dalam menjaga stabilitas sosial dan politik melalui seruan perdamaian, keadilan, dan dialog konstruktif. UGM berkomitmen menjadi bagian dari solusi dengan mengedepankan nilai kemanusiaan dan demokrasi untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Baca juga: Bersumpah Mewakili Malah Mengkhianati, Bersumpah Melindungi Malah Membunuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *