CampusNet – Nama Maman Abdurrahman mungkin tidak asing di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Sebagai mantan bek tangguh di Persija Jakarta dan Tim Nasional Indonesia, perjalanan karier Maman mengalami transformasi besar ketika ia dipanggil Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Ini dia, perjalanan karir Maman Abdurahman yang berawal dari dunia olahraga hingga mencapai posisi penting di pemerintahan.
Awal Karir di Dunia Sepak Bola
Maman Abdurrahman lahir di Jakarta pada 12 Mei 1982. Sejak usia muda, ia sudah menunjukkan bakat di bidang sepak bola. Kemampuannya sebagai bek tangguh mengantarkan Maman berkarier di berbagai klub besar Indonesia, seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung. Di level nasional, menjadi bagian dari Timnas Indonesia, berkompetisi dalam berbagai turnamen internasional.
Perjalanan Karir Maman Abdurahman di Politik dan Profesional
Namun, di luar lapangan, Maman juga memiliki sisi lain yang tidak kalah menarik. Selepas pensiun dari dunia sepak bola, ia memilih jalur politik sebagai wadah untuk terus berkontribusi bagi masyarakat. Pada tahun 2010, Maman mulai aktif di dunia politik dengan bergabung di Partai Golkar. Keputusannya untuk berkarier di dunia politik membuahkan hasil ketika ia terpilih sebagai anggota DPR RI pada tahun 2019, mewakili daerah pemilihan Jakarta Selatan.
Harapan dan Masa Depan UMKM Indonesia
Sebagai mantan atlet profesional yang terbiasa dengan disiplin dan kerja keras, Maman diharapkan dapat menerapkan prinsip yang sama dalam upaya meningkatkan daya saing UMKM Indonesia. Salah satu fokus utama dalam kepemimpinannya adalah mengatasi masalah akses permodalan bagi pelaku UMKM. Banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan formal, terutama karena syarat kolateral yang sulit dipenuhi. Untuk mengatasi hal ini, Maman berencana mendorong skema innovative credit scoring, yang diusulkan oleh pemerintahan sebelumnya, agar dapat memberikan akses pembiayaan yang lebih inklusif bagi UMKM.
Selain itu, Maman juga akan fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor UMKM. Penggunaan teknologi dan digitalisasi menjadi kunci agar UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar global. Maman berkomitmen untuk memperluas akses pelatihan teknologi bagi pelaku UMKM, serta memberikan pendampingan agar mereka mampu menembus pasar ekspor.
Apakah Maman Abdurrahman akan mampu membawa solusi nyata dan inovasi untuk memperkuat UMKM di tengah kendala akses pembiayaan, perizinan, dan persaingan global? Akankah ia berhasil mengatasi keterbatasan kapasitas SDM dan teknologi yang melemahkan daya saing UMKM Indonesia? Peran Maman sebagai Menteri UMKM baru menjadi perhatian, terutama dalam memastikan keberlanjutan dan daya saing sektor ini di masa mendatang.