Disuruh Pensiun, Masih Buka Danantara

Jokowi dan Danantara

CampusNet – Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2024. Namun, alih-alih bersiap untuk pensiun dari panggung politik, Jokowi justru kembali menjadi sorotan setelah mendirikan organisasi baru bernama Danantara. Keputusan ini menimbulkan berbagai spekulasi dan kritik, terutama terkait etika politik dan potensi pengaruhnya dalam pemerintahan mendatang.

Danantara: Organisasi Bayangan?

Danantara diklaim sebagai wadah bagi anak-anak muda dan berbagai tokoh untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Namun, banyak pihak melihat organisasi ini sebagai upaya Jokowi untuk tetap memiliki kendali dalam politik setelah lengser. Kritikus menilai bahwa pendirian Danantara hanya akan memperpanjang bayangan kekuasaannya dan mempersulit transisi kepemimpinan yang sehat.

Etika Politik yang Dipertanyakan

Sebagai presiden yang seharusnya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan dengan elegan, langkah Jokowi mendirikan organisasi ini tidaklah etis. Dalam demokrasi yang sehat, pemimpin yang sudah menyelesaikan masa jabatan biasanya memberikan ruang bagi penggantinya untuk bekerja tanpa intervensi. Namun, dengan adanya Danantara, muncul kekhawatiran bahwa Jokowi masih ingin berperan aktif dalam mengatur kebijakan di balik layar.

Potensi Konflik Kepentingan

Danantara juga menimbulkan pertanyaan soal independensi pemerintahan berikutnya. Apakah organisasi ini akan menjadi alat untuk mempengaruhi kebijakan presiden selanjutnya? Apakah ini bagian dari strategi politik keluarga Jokowi untuk mempertahankan pengaruhnya? Kekhawatiran ini beralasan mengingat bagaimana jaringan politik Jokowi semakin mengakar dalam berbagai sektor, dari pemerintahan hingga dunia usaha.

Kritik dari Berbagai Kalangan

Para pengamat politik dan akademisi menyoroti bahwa keberadaan Danantara bisa menjadi preseden buruk bagi demokrasi Indonesia. Seorang mantan presiden yang masih aktif berpolitik melalui organisasi semacam ini berpotensi menghambat independensi pemerintahan selanjutnya. Selain itu, masyarakat juga mulai bertanya-tanya apakah ini merupakan bentuk lain dari politik dinasti yang selama ini kepada Jokowi.

Pensiun atau Tetap Berkuasa?

Publik kini berada dalam dilema: apakah Jokowi benar-benar akan pensiun, ataukah ia sedang membangun platform baru untuk tetap berpengaruh dalam politik nasional? Kritik terhadapnya semakin kencang, terutama dari mereka yang menginginkan transisi kepemimpinan yang bersih dan tanpa intervensi. Dengan munculnya Danantara, pertanyaan besarnya adalah: apakah Jokowi benar-benar siap melepaskan kekuasaannya, atau justru sedang menyiapkan panggung baru untuk dirinya sendiri?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *