Doktor Termuda IPB Kembangkan Metode Deteksi Karhutla Lebih Akurat Berbasis Satelit

CampusNet – Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selama ini, informasi mengenai luas lahan yang terbakar memang tersedia, namun data rinci tentang jenis tutupan lahan atau dampak ekologis dan ekonominya masih terbatas. Di sinilah inovasi dari Nitya Ade Santi, doktor termuda dari IPB University, menjadi terobosan penting.

Nitya, yang berasal dari Karanganyar, Jawa Tengah, berhasil menyelesaikan program doktor di usia 25 tahun dan mengembangkan metode baru berbasis citra satelit untuk deteksi dampak karhutla secara lebih komprehensif. Penelitiannya kini tidak hanya diakui secara akademik, tapi juga mulai diadopsi oleh kementerian dan lembaga terkait di Indonesia.

Metode Inovatif: Multi-Temporal Analysis

Melalui disertasi berjudul “Pengembangan Metode Pengukuran Tingkat Keparahan Kebakaran dan Regenerasi Vegetasi Menggunakan Analisis Multi-Waktu Langsung”, Nitya memperkenalkan pendekatan multi-temporal analysis. Metode ini menggunakan data satelit terbuka untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dari waktu ke waktu.

Berbeda dari metode konvensional, pendekatan ini tidak hanya menghitung luas lahan terbakar, tetapi juga mampu mengidentifikasi secara spesifik jenis lahan yang terdampak—apakah itu hutan primer, semak belukar, atau kebun rakyat. Tak hanya itu, metode deteksi karhutla ini juga memperkirakan:

  • Kerugian ekonomi akibat kebakaran
  • Potensi ekosistem yang rusak
  • Kemampuan lahan untuk pulih kembali (regenerasi vegetasi)

Kebutuhan Standar Deteksi Lokal untuk Indonesia

Meski pendekatan serupa sudah digunakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, dan wilayah Eropa, Nitya menekankan pentingnya pengembangan standar deteksi sendiri untuk Indonesia. Hal ini disebabkan oleh karakteristik karhutla di kawasan tropis yang sangat berbeda dengan kawasan subtropis.

Metode multi-temporal ini menjadi sangat relevan mengingat data BNPB menunjukkan adanya 2.051 kasus karhutla pada 2023 dan 629 kasus pada 2024. Penanganan berbasis data spasial yang akurat diharapkan bisa mendukung upaya mitigasi dan kebijakan lingkungan yang lebih tepat sasaran.

Telah Diakui dan Digunakan Kementerian

Penelitian Nitya telah dipublikasikan di jurnal internasional dan menjadi rujukan bagi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Bahkan, metode ini berpotensi diperluas untuk mendeteksi dampak bencana alam lain, seperti longsor atau banjir, dengan menganalisis perubahan penutup lahan secara berkala.

Inovasi ini memperlihatkan bagaimana pendekatan berbasis teknologi dapat memberi kontribusi besar dalam pengelolaan lingkungan dan kebencanaan di Indonesia.

Perjalanan Hidup dan Beasiswa TELADAN

Lahir dari keluarga sederhana—dengan ibu seorang guru dan ayah bekerja di pabrik teh—Nitya berhasil menembus jalur akademik melalui Beasiswa TELADAN dari Tanoto Foundation. Beasiswa ini tidak hanya mendukung secara finansial, tapi juga memberikan pelatihan kepemimpinan dan jaringan alumni yang kuat.

Perjalanan pendidikannya mencakup program magister sandwich antara IPB University dan University of Göttingen, Jerman, hingga akhirnya menuntaskan program doktoralnya dengan gemilang.

Pesan untuk Mahasiswa: Jadikan Amanah Sebagai Motivasi

Nitya kini aktif sebagai konsultan dan tenaga ahli di berbagai institusi, termasuk KLH. Ia kerap menyampaikan pesan bahwa beasiswa bukan hadiah, tapi amanah yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.

“Saya anggap beasiswa ini sebagai bentuk kepercayaan. Jadi, kita harus bisa menyelesaikan apa yang sudah kita mulai dengan penuh kesungguhan,” ujarnya dikutip dari detikedu.

Ia juga mengingatkan para mahasiswa agar tidak terlena dengan masa kuliah, tapi menjadikannya momen terbaik untuk mengembangkan diri dan mempersiapkan masa depan dengan matang.

Kesimpulan

Inovasi yang dilakukan Nitya Ade Santi membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu berkontribusi besar dalam ilmu pengetahuan dan penyelesaian masalah nasional. Melalui pendekatan teknologi berbasis data dan tanggung jawab sosial yang kuat, Nitya menjadi sosok inspiratif bagi generasi muda, khususnya di bidang pendidikan, riset, dan lingkungan.

Baca juga: Pameran Inovasi Internasional, Kesempatan untuk Kamu yang Punya Segudang Inovasi Riset

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *