CampusNet – Slogan ikonik “Make America Great Again” kembali membawa Donald John Trump pada kemenangan di pemilu presiden Amerika Serikat 2024. Mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, Trump mengumumkan keunggulannya dan menegaskan bahwa dukungan publik masih berada di pihaknya. Trump hampir mencapai ambang batas suara elektoral sebanyak 270 dengan perolehan 267 suara. Sementara itu, Harris baru memperoleh 214 suara.
Kemenangan ini, jika terkonfirmasi, akan menjadi periode kedua Trump di Gedung Putih, mencerminkan dukungan kuat dari basis pemilihnya.
Pemilu Panas 2024: Donald Trump Kuasai Electoral College dan Populer Vote
Di samping keunggulan di Electoral College, Donald Trump juga unggul dalam perolehan suara populer dengan 51,2% atau sekitar 68,5 juta suara, sementara Harris memperoleh 47,4% atau sekitar 63,4 juta suara. Dalam pidatonya, Trump mengungkapkan bahwa kemenangan ini adalah pencapaian bersejarah yang diraih melalui berbagai tantangan.
“Kami telah mencetak sejarah malam ini,” ucap Trump dengan penuh semangat di depan para pendukungnya. Trump menyatakan bahwa kemenangan politik ini bisa melampau apa yang pernah terjadi di Amerika Serikat.
Sistem Electoral College dalam Pemilu AS
Dalam pemilihan presiden AS, proses pemilihan tidak secara langsung oleh rakyat. Sebaliknya, para pemilih memberikan suaranya untuk memilih anggota Electoral College, kelompok yang terdiri dari 538 elektor yang nantinya akan memilih presiden dan wakil presiden. Setiap negara bagian memiliki jumlah elektor berbeda, bergantung pada jumlah perwakilannya di Kongres. Kandidat yang berhasil meraih setidaknya 270 suara elektoral akan dinyatakan sebagai pemenang dan presiden terpilih.
Sistem ini memberikan peran penting bagi negara bagian dengan jumlah penduduk yang besar, karena mereka memiliki lebih banyak suara elektoral. Misalnya, negara bagian seperti California, Texas, dan Florida memiliki pengaruh besar dalam hasil akhir pemilu, karena jumlah suara elektoral yang mereka tawarkan cukup signifikan. Pemilu kali ini memperlihatkan bagaimana Trump berhasil memenangkan banyak suara di negara bagian kunci, mengukuhkan posisinya dalam perebutan suara elektoral.
Tahapan Selanjutnya hingga Pelantikan Presiden
Setelah semua suara melalui perhitungan, setiap negara bagian harus menyerahkan sertifikat hasil pemilu kepada Presiden Senat AS pada 25 Desember. Kemudian, pada 6 Januari 2025, Kongres akan secara resmi menghitung dan mengonfirmasi hasil pemilu tersebut. Pelantikan presiden terpilih nanti akan dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2025.