Media Service
CampusNet – Generasi Z kini menghadapi dilema yang cukup klasik: lanjut kuliah atau langsung kerja? Di tengah tuntutan ekonomi yang semakin tinggi, banyak anak muda merasa harus memilih salah satunya. Padahal, keduanya sama-sama penting untuk masa depan.
Tren ini terlihat di berbagai kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, di mana sebagian besar lulusan SMA atau SMK memilih bekerja lebih dulu. Alasannya beragam—mulai dari biaya kuliah yang tidak murah, waktu belajar yang padat, hingga keinginan untuk segera mandiri secara finansial.
Namun, di antara kebingungan itu, Universitas Terbuka (UT) muncul sebagai solusi yang menjembatani dua pilihan tersebut. Sebagai perguruan tinggi negeri yang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), UT memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa untuk kuliah sambil bekerja tanpa harus mengorbankan salah satu.
Berbeda dengan kampus konvensional, UT memiliki sistem belajar yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal belajar dengan ritme kerja, sehingga tidak perlu bolak-balik ke kampus setiap hari. Tak heran, banyak pekerja muda kini memilih UT sebagai jalan tengah antara karier dan pendidikan.
Selain fleksibel, biaya kuliah di Universitas Terbuka juga tergolong lebih terjangkau dibandingkan universitas pada umumnya. Dengan sistem pembayaran per mata kuliah, mahasiswa bisa menyesuaikan jumlah beban studi sesuai kemampuan finansial. Itulah mengapa banyak pekerja kantoran, pegawai ritel, bahkan wirausaha muda yang kini menjadi bagian dari lebih dari 700 ribu mahasiswa aktif UT di seluruh Indonesia.
Di balik kemudahan itu, tentu tetap dibutuhkan komitmen. Kuliah sambil kerja memang menuntut manajemen waktu dan disiplin tinggi. Namun, bagi generasi yang tumbuh di era digital dan terbiasa multitasking, sistem ini justru bisa menjadi cara belajar yang paling relevan.
Pada akhirnya, pilihan antara kuliah atau kerja tidak lagi harus menjadi pertentangan. Dengan hadirnya sistem kuliah fleksibel seperti di Universitas Terbuka, Gen Z kini bisa menjalani keduanya sekaligus: bekerja untuk membangun pengalaman, sekaligus menempuh pendidikan tinggi untuk memperkuat masa depan.
Baca juga: 10 Kampus Swasta Murah dan Berkualitas di Indonesia, Pilihan Tepat untuk Kuliah Hemat
