Hindari Mengulang Kata di Awal Kalimat

CampusNet – Hai, pelajar dan mahasiswa! Pernahkah Anda membaca sebuah paragraf yang terasa datar, kaku, dan membosankan? Biasanya, ini terjadi karena penulis menggunakan kata yang sama untuk memulai beberapa kalimat secara berurutan (consecutive sentences).

  • Menghilangkan Irama (Rhythm): Mengulang kata pembuka merusak irama alami teks, sehingga tulisan terasa seperti robotik dan tidak mengalir.
  • Membuat Pembaca Bosan: Pembaca cenderung merasa terganggu atau bosan dengan tulisan yang repetitif. Dalam konteks SEO, pembaca yang bosan kemungkinan besar akan meninggalkan halaman (bounce back) dan mencari sumber lain yang lebih menarik.
  • Menurunkan Kualitas SEO Holistik: Tujuan utama SEO Holistik adalah menyajikan konten terbaik untuk audiens. Tulisan yang kaku karena pengulangan kata dianggap bukan konten terbaik.

Apa yang Diperiksa oleh Yoast SEO?

Fitur Consecutive Sentences Check pada Yoast SEO (Premium) memberikan peringatan (peluru merah) jika teks Anda mengandung tiga kalimat atau lebih secara berturut-turut yang dimulai dengan kata yang sama.

Contoh kata yang paling sering berisiko diulang adalah:

  • Kata Transisi (misalnya: dan, tetapi, lalu, sehingga).
  • Kata Ganti (misalnya: ini, itu, mereka, kami).
  • Kata Sandang/Artikel (misalnya: sang, si, sebuah).

Strategi Mengatasi Kalimat Repetitif

Untuk membuat tulisan Anda lebih dinamis dan memenuhi standar keterbacaan (readability) Yoast, terapkan strategi penulisan ini:

1. Ubah Susunan Kata

Terkadang, Anda hanya perlu memutarbalikkan urutan kata dalam kalimat.

  • Contoh Lama: “Kami pergi ke perpustakaan. Kami belajar selama tiga jam.”
  • Contoh Baru: Pergi ke perpustakaan menjadi langkah awal. Selama tiga jam, kami belajar dengan serius.

2. Gunakan Sinonim

Perkaya kosakata Anda. Jika Anda berulang kali menggunakan “tetapi,” coba ganti dengan “namun,” “walaupun demikian,” atau “di sisi lain.”

3. Ganti Kata Ganti dengan Objek Asli

Jika Anda berulang kali menggunakan kata ganti (misalnya “mereka”), ganti dengan nama atau deskripsi spesifik dari orang atau subjek yang Anda maksud (misalnya “para mahasiswa teknik,” atau “para peserta seminar”).

4. Tambahkan atau Pecah Kalimat

Jika Anda merasa kesulitan mengubah struktur, coba tambahkan kalimat penghubung, atau pecah satu kalimat panjang menjadi dua kalimat yang lebih pendek.

Kapan Pengulangan Kata Diizinkan? (Anaphora dan Enumerasi)

Yoast mengakui bahwa ada dua pengecualian utama di mana pengulangan kata di awal kalimat dapat diterima, bahkan efektif:

1. Anaphora (Gaya Bahasa Retorika)

Anaphora adalah teknik retorika yang menggunakan pengulangan kata untuk menciptakan efek puitis, kuat, atau heroik, seperti yang sering ditemukan dalam pidato. Jika Anda sengaja mengulang kata untuk mencapai efek sastra, Anda boleh mengabaikan peringatan Yoast.

2. Enumerasi atau Daftar Berstruktur

Saat Anda membuat daftar poin, langkah-langkah, atau instruksi (how-to) yang jelas, menggunakan kata yang sama di awal setiap poin dapat membantu pembaca memproses informasi lebih mudah.

  • Contoh: Jika Anda ingin lulus, Anda harus belajar. Jika Anda ingin nilai A, Anda harus fokus.

Penting: Pengecualian ini paling efektif jika Anda menyajikan daftar tersebut dalam format visual seperti bullet point atau penomoran.

Kesimpulan

Untuk menghasilkan konten SEO yang menarik dan berkualitas, hindari mengulang kata yang sama di awal tiga kalimat berturut-turut. Dengan memperkaya gaya penulisan dan variasi kalimat, Anda tidak hanya meningkatkan skor SEO, tetapi juga membuat pembaca Anda betah dan senang membaca informasi dari CampusNet.

Apa tantangan terbesar Anda saat ini dalam menyusun kalimat agar tidak repetitif?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner TikTok