Hubungan Mentalitas Miskin Dan Bantuan Sosial Pada Masyarakat

bantuan ke masyarakat

CampusNet – Mentalitas miskin ada hubungannya dengan penerima bantuan sosial. Pemberian bantuan untuk kesejahteraan rakyat tidak ada salahnya. Namun, seringkali kesalahan berpikir timbul dengan perlahan di pikiran mereka.

Kemiskinan

Kemiskinan menjadi salah satu masalah negara yang seakan tak pernah tuntas. Topik ini telah menjadi sorotan yang telah lama. Pemerintah telah melakukan berbagai program dalam rangka pengentasan kemiskinan. Namun masih banyak sekali rakyat yang terjerat rantai kemiskinan itu. Salah satu faktor penyebabnya yakni, rakyat memeluk mentalitas miskin akan tetapi mereka tak sadar. Kita juga tak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah, tanpa mengetahui sisi yang lain.

Masyarakat Indonesia memiliki mentalitas miskin yang masih ada hingga saat ini. Mereka memiliki beberapa ciri-ciri seperti menginginkan segalanya yang serba instan tanpa usaha, meremehkan orang lain, tidak bisa menempatkan diri serta tidak memiliki rencana hidup ke depan. Fokus mereka hanyalah memenuhi kehidupan sehari-hari untuk bertahan hidup. Akhirnya mereka terjebak dan menurunkan siklus ini ke generasi selanjutnya. Lalu bagaimana untuk memutus rantai ini ? Tentunya seseorang harus memiliki kesadaran dahulu. Namun juga tak mudah untuk mengubah orang lain. Tapi ingat, tak mudah bukan berarti tak mungkin.

Peran Pemerintah

Pemerintah berusaha memberikan jalan untuk masyarakat miskin, misalnya dengan memberikan PKH (Program Keluarga Harapan). Masyarakat menerima bantuan finansial dari program ini, tentunya mereka yang memenuhi syarat. Adanya program ini sesuai dengan Pasal 1 Ayat 9 UU No.11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial. Pemerintah memiliki kewajiban memberikan perlindungan sosial untuk mencegah dan menangani resiko dari guncangan dan kerentanan sosial.

Tujuan PKH adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin. Mulanya program ini berjalan dengan lancar, akan tetapi seiring waktu ada saja pihak yang meraup keuntungan sendiri. Pendamping PKH melakukan korupsi, maka sudah jelas mereka golongan penerima yang tidak semestinya mendapatkan. Selalu saja ada golongan yang berusaha mendapatkan apa yang bukan haknya. Mereka menghalalkan cara dan menutup mata atas tindakannya. Hal ini tentu menghambat pemerintah dan negara untuk mengurangi angka kemiskinan.

Kesalahan Berpikir

Kalau keadaan miskin itu sebenarnya bukan karena mereka malas atau bodoh. Namun yang lebih parah adalah mereka dengan mentalitas miskin. Kita tidak menyalahkan penerima bantuan yang senang dan menikmati. Namun, tidak dipungkiri bahwa ada juga sisi negatifnya seperti ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah. Mereka cenderung berharap terlalu besar pada bantuan yang diberikan dan parahnya jika dijadikan sebagai alasan untuk berleha-leha.

Masyarakat dengan mentalitas miskin juga agak sulit jika disuapi oleh pemikiran intelektual yang tidak ada wujudnya. Mereka tentu lebih memilih realisasi dan bantuan secara nyata dibandingkan disuguhi pola pikir maju. Maka perlu ada pihak yang menyadarkan dan penanaman kesadaran sendiri pada masing-masing individu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *