Inilah Daftar Kampus Pencetak Presiden di Indonesia

CampusNet – Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam menentukan masa depan lebih baik teratur dan terarah, khususnya ilmu-ilmu yang kamu pelajari di perguruan tinggi. Tentunya dengan memilih jurusan tepat, memilih aktif berorganisasi dan terus berkembang semasa kuliah, bisa jadi kamu lebih mudah meraih masa depan karna relasi dan jam terbang yang mendukung tidak sedikit dari tokoh-tokoh nasional yang mumpuni dalam urusan kuliah.

Presiden Indonesia dari masa ke masa diketahui memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Selain itu, para pemimpin bangsa Indonesia ini juga tak hanya berstatus sebagai alumni Perguruan Tinggi dalam negeri, tetapi ada juga yang sempat berkuliah di luar negeri.

Melansir dari laman kampus dan data akurat perguruan tinggi, berikut kampus almamater para Presiden Indonesia.

1. Dr. Ir. H. Soekarno – Institut Teknologi Bandung (ITB)

Dr. Ir. H. Soekarno adalah seorang politikus yang berperan penting dalam Revolusi Nasional Indonesia dan menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pertama sejak 1945 hingga 1967. Bersama Mohammad Hatta, beliau memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Seorang yang kerap dipanggil sebagai Bung Karno, lahir dan besar di Surabaya. Selama kecil, Bung Karno hanya beberapa tahun tinggal bersama orangt uanya di Blitar. Selepas SD, beliau tinggal di Surabaya tepatnya di rumah H.O.S Cokroaminoto, tokoh nasional pendiri Syarikat Islam.

Setelah lulus SLTA, Soekarno meneruskan untuk sekolah di Technische Hoge School atau yang sekarang bernama Institut Teknologi Bandung (ITB). Di institut ini, Bung Karno mengambil jurusan kuliah Teknik Sipil dan lulus pada 25 Mei 1926.

2. Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto, – (KNIL)

Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto adalah Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering menjadi rujukan dengan sebutan populer “The Smiling General” (“Sang Jenderal yang Tersenyum”) karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan keramahan. Meski demikian, dengan berbagai kontroversi yang terjadi, beliau sering juga disebut sebagai otoriter bagi yang berseberangan dengannya.

Riwayat pendidikan Presiden Soeharto paling lama di Yogyakarta. Mulai dari SD Desa Puluhan, lalu SD Pedes, dan melanjutkan ke Sekolah Rakyat (SR) selama empat tahun. Presiden kedua Republik Indonesia ini lantas melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Rakyat di daerah Wonogiri. Di tingkat SMP, Soeharto mengenyam pendidikan di SMP Muhammadiyah Yogyakarta. Namun Soeharto tidak langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebab adanya hambatan ekonomi keluarga.

Meski begitu, Soeharto terus berjuang dan melanjutkan pendidikan di bidang militer. Beliau mendaftar sebagai anggota Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) atau tentara kerajaan Belanda. Soeharto juga terus mendukung pendidikan mulai dari usia dini melalui program wajib belajar hingga bangku perkuliahan.

3. Prof. Dr. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie – Institut Teknologi Bandung (ITB)

Prof. Dr. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Sebelumnya, B.J. Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7, menggantikan Try Sutrisno. B. J. Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Sebelum memasuki dunia politik, Habibie dikenal luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional.

Beliau adalah satu-satunya presiden Indonesia hingga saat ini yang berlatar belakang teknokrat. B.J. Habibie terkenal dengan kecerdasannya dan menjadi salah satu presiden Indonesia yang dikagumi dan dihormati banyak orang. Bahkan beliau mendapat julukan sebagai Mr. Crack karena penemuannya yang menjadi solusi atas penerbangan di bagian sayap pada pesawat terbang.

Dalam riwayat pendidikannya, BJ Habibie pernah berkuliah di ITB dan mengambil jurusan mesin pada 1954. Namun, tak berselang lama dia melanjutkan kuliahnya di RWTH Aachen, Jerman.

4. Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, Lc. – (Al-Azhar University)

Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, Lc. atau lebih dikenal dengan nama Gus Dur adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai presiden Indonesia keempat, dari pemilu tahun 1999 hingga pemakzulannya pada tahun 2001. Selain sebagai pemimpin organisasi Nahdlatul Ulama, beliau juga merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Dur adalah putra Menteri Agama Wahid Hasyim dan cucu dari pendiri Nahdatul Ulama, Hasyim Asy’ari. Tak heran beliau juga sangat menguasai bidang agama karena memang lahir dan besar di lingkungan pesantren.

Beliau menderita gangguan penglihatan yang disebabkan oleh glaucoma sehingga mengalami kebutaan total pada mata kirinya sedangkan mata kanannya buta sebagian. Oleh karena itu, beliau menjadi presiden Indonesia pertama dan satu-satunya (sejauh ini) yang memiliki disabilitas fisik.

Dalam riwayat pendidikannya, Abdurrahman Wahid pernah menerima beasiswa dari Kementerian Agama dan berkuliah di Al-Azhar University pada 1964. Saat itu, beliau mengambil jurusan studi Islam.

5. Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri – (UNPAD)

Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri  adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004. Beliau merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan putri dari presiden Indonesia pertama, Soekarno.

Beliau pernah menjadi mahasiswi pertanian di Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Namun, karena kondisi sosial politik dengan munculnya rezim Orde Baru, Megawati tidak bisa menyelesaikan pendidikan pertaniannya. Setelah kondisi kembali membaik, Megawati kembali meneruskan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI) dan mengambil jurusan Psikologi.

6. Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A – (IPB)

Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A. yang lebih dikenal dengan inisialnya SBY, adalah Presiden Indonesia keenam yang menjabat sejak 20 Oktober 2004 sampai 20 Oktober 2014. Beliau merupakan Presiden pertama di era Reformasi yang terpilih melalui Pemilihan Umum secara langsung.

SBY bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam Pemilu Presiden 2004. Beliau berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009 bersama Wakil Presiden Boediono. Sejak era Reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa jabatan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.

Melihat dari riwayat pendidikannya, tak heran jika SBY terkenal sebagai presiden yang memiliki tingkat intelegensi tinggi. SBY meraih gelar Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2004.

7. Ir. H. Joko Widodo – Universitas Gadjah Mada (UGM)

Ir. H. Joko Widodo yang lebih dikenal sebagai Jokowi, adalah presiden Indonesia keenam yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Terpilih dalam pemilu tahun 2014, Jokowi menjadi presiden Indonesia pertama yang bukan berasal dari elite politik atau militer Indonesia. Beliau terpilih bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kembali terpilih bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada tahun 2019. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta.

Dalam riwayat pendidikannya, Jokowi menempuh pendidikannya dari kecil di Solo. Kemudian Jokowi melanjutkan pendidikan di Yogyakarta dan menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada (UGM). Di UGM, Jokowi mendalami tentang struktur kayu, pemanfaatannya, hingga teknologinya. Selama kuliah ia juga aktif melakukan kegiatan alam dan bergabung sebagai Mahasiswa Pecinta Alam Silvagama.


Penulis : Riki Pratama | Editor : Abdullah Hasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *