CampusNet – Di dunia perkuliahan, terdapat berbagai macam jenis mahasiswa. Diantaranya ada yang kegiatannya sebatas kuliah lalu pulang, kuliah lalu nongkrong, lalu ada juga yang kuliah lalu rapat, kuliah lalu lomba, dan sebagainya.
Dua macam jenis yang disebutkan terakhir, biasanya disebut dengan mahasiswa aktif. Aktif dalam konteks ini berarti secara sadar tumbuh dan berkembang dengan mengikuti kegiatan di luar perkuliahan. Lantas, apa saja keuntungan menjadi mahasiswa aktif? Yuk kita bahas!
Mengasah Kemampuan (Soft Skill & Hard Skill)
Di dalam kelas kita belajar banyak mengenai teori dan bagaimana umumnya teori tersebut diaplikasikan ke dalam kehidupan kita. Di luar kelas, kita dapat mengasah pengaplikasian teori – teori tersebut dengan lebih baik. Dengan mengikuti kegiatan – kegiatan seperti lomba, menjadi sukarelawan, atau menjadi organisator membantu kita untuk mengasah kemampuan tersebut.
Kita dapat mempelajari kemampuan terapan pada saat mengikuti lomba dan mengadakan suatu acara. Karena umumnya mengikuti lomba atau mengadakan suatu acara membutuhkan kemampuan teknis spesifik, maka dengan demikian kita dapat belajar menerapkannya dengan kreatif ketika melakukan hal – hal tersebut.
Kita juga dapat belajar bekerja sama dalam suatu tim. Terkadang untuk memecahkan suatu masalah atau melakukan sesuatu tidak bisa dilakukan secara individu saja, melainkan butuh kerja sama. Dengan aktif di kegiatan – kegiatan di luar perkuliahan, kita dapat belajar dengan lebih baik untuk melakukan kerja sama tim.
Tidak hanya dapat mengasah kemampuan untuk bekerja sama dalam timnya saja, namun kita juga dapat mengasah kemampuan untuk memecahkan masalah atau problem solving. Ketika dihadapkan dengan suatu masalah, maka kita akan mencoba berpikir kritis menyusun strategi untuk menyiasati masalah tersebut. Untuk mengasah kemampuan tersebut, biasanya dapat ditemukan pada organisasi mahasiswa, ketika menemukan hambatan di tengah proses menyusun atau sedang merealisasikan program – program kerja.
Dengan demikian, maka kita juga secara otomatis dapat mempelajari kemampuan untuk memimpin, atau leadership. Kepemimpinan dapat kita asah ketika kita dihadapkan dengan masalah – masalah tertentu. Kita dapat melakukan manajemen resiko, dan melakukan pertimbangan – pertimbangan logis yang sistematis lainnya sehingga keputusan yang kita ambil untuk memecahkan masalah tersebut tepat sasaran.
Belajar di kelas memanglah penting, namun belajar dari pengalaman di lapangan juga merupakan hal yang krusial.
Memperluas Jejaring (Networking)
Semakin aktif mahasiswa, maka akan semakin banyak yang ia kenal. Semakin luas pertemanan, maka akan semakin luas pula jaringan.
Relasi yang dimiliki semasa menjadi mahasiswa mungkin saja bisa menjadi pintu menuju informasi beasiswa, lowongan magang, proyek freelance, dan pekerjaan – pekerjaan lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa jejaring kita semasa kuliah dapat menjadi rekan bisnis nantinya.
Belajar Melakukan Manajemen
Terdapat beberapa jenis manajemen yang bisa kita pelajari dengan mengikuti kegiatan non-akademik.
Diantaranya yaitu manajemen waktu. Kita bisa membagi waktu dengan bijak antara kapan harus kuliah, kapan harus rapat, dan kapan juga harus beristirahat. Kemampuan ini sangat berguna apabila jadwal sangat padat. Kemampuan membagi dan mengatur waktu ini sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari, agar kita menjadi lebih disiplin dan dapat menghargai waktu dengan lebih baik.
Selanjutnya kita juga dapat mempelajari mengenai manajemen event. Kita akan belajar mengenai bagaimana kita merencanakan, mengelola, dan mengatur suatu acara agar dapat terselenggara dengan baik. Kita dapat memahami peranan apa saja yang ada dan dibutuhkan untuk menyelenggarakan suatu acara. Kita juga belajar untuk berpikir secara terstruktur dan sistematis, mengikuti rencana yang sudah disusun sebelumnya. Sehingga segala yang kita lakukan dapat berjalan dengan baik.
Kemudian kita juga akan mempelajari mengenai manajemen risiko. Kita dapat melakukan perhitungan atau pertimbangan secara logis, terstruktur dan sistematis sebelum kita mengambil sebuah keputusan. Kita akan belajar untuk mengidentifikasi, menilai dan juga mengendalikan risiko. Tujuannya adalah untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan peluang. Hal tersebut penting untuk dipelajari, agar keputusan yang kita ambil tepat sasaran
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Dengan pengalaman memimpin tim, seringnya berbicara di depan umum, dan mengutarakan ide di depan banyak orang dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri seseorang.
Mahasiswa yang aktif akan lebih terbiasa untuk menghadapi berbagai tantangan yang kompleks, sehingga dapat menguatkan mental dan membuatnya menjadi lebih tangguh, serta adaptif.
Mendapatkan Pengalaman Berharga dan Prestasi
Dengan mengikuti berbagai kegiatan non-akademik seperti lomba, berorganisasi, dan semacamnya dapat memberikan pengalaman yang berharga hingga mendatangkan prestasi.
Pengalaman lapangan yang berharga dan bermanfaat dapat membantu kita untuk menghadapi ketidakpastian dan berbagai tantangan di dunia nyata. Kegiatan – kegiatan yang kita lakukan dapat kita tulis di curriculum vitae (CV) ketika ingin melamar kerja. Pengalaman serta prestasi yang kita cantumkan dapat membedakan antara kita dengan pelamar lainnya, membuat kita menjadi terlihat lebih istimewa sebab pengalaman dan prestasi yang kita miliki.
Penutup: Kesimpulan
Menjadi mahasiswa yang aktif bukan berarti harus mengikuti semua organisasi. Menjadi mahasiswa aktif adalah tentang memanfaatkan waktu kuliah dengan semaksimal mungkin untuk belajar, berkembang, dan mengasah kemampuan.
Oleh karena itu, yuk cari kegiatan yang teman – teman suka, dan jangan ragu untuk keluar dari zona nyaman.
Kampus bukan hanya tempat untuk mencari ilmu, namun juga tempat untuk membentuk versi terbaik dirimu.
Baca juga: Tips Menjadi Mahasiswa Produktif, Maba Wajib Baca!