CampusNet – Robith Najachil Umam telah mencuri perhatian sebagai mahasiswa baru termuda di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tahun 2025. Di usia 16 tahun, Robith berhasil lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan diterima di jurusan Kedokteran Unesa. Tidak hanya menginspirasi dengan prestasinya, Robith juga berbagi tips belajar yang membuatnya mampu mencapai impian besar di usia muda.
Lantas, bagaimana perjalanan Robith hingga menjadi mahasiswa termuda? Apa saja strategi belajarnya? Simak kisah inspiratifnya berikut ini!
Perjalanan Pendidikan: Akselerasi yang Mengubah Hidup
Robith menjalani pendidikan menengah dalam waktu singkat, hanya empat tahun. Sebagai siswa akselerasi, ia menghadapi tantangan besar karena harus menyelesaikan satu semester dalam tiga bulan saja, dibandingkan enam bulan pada masa studi normal. Menurutnya, ritme belajar yang padat ini menjadi pengalaman berharga untuk melatih disiplin dan manajemen waktu.
“Saya menjalani akselerasi dengan ritme belajar yang padat. Itu tantangan besar, tetapi juga pengalaman yang sangat berharga,” ujar Robith dikutip dari website resmi Unesa.
Selain beban akademik, Robith juga harus belajar beradaptasi secara sosial karena teman-temannya rata-rata lebih tua dua hingga tiga tahun. Namun, ia melihat situasi ini sebagai peluang untuk memperkuat kompetensi komunikasi dan membangun hubungan baik dengan sesama siswa.
Prestasi Gemilang: Bukti Kerja Keras dan Dedikasi
Selama masa sekolah, Robith dikenal sebagai siswa yang rajin dan berprestasi. Ia pernah meraih semifinalis Olimpiade Kedokteran di Unusa, semifinalis Olimpiade Biologi di PGRI Adi Buana, serta dua medali emas dari Pusat Kejuaraan Sains Nasional (Puskanas). Dengan pencapaian ini, Robith membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk meraih prestasi besar.
Rahasia Belajar ala Robith: Kunci Sukses di Usia Muda
Robith memiliki strategi belajar yang efektif untuk mendukung kesuksesannya. Berikut beberapa tips belajar yang ia bagikan:
- Belajar Setelah Salat Subuh:
Menurut Robith, waktu setelah salat Subuh adalah saat terbaik untuk belajar karena otak masih segar dan suasana lebih tenang. - Mencatat Ulang Materi:
Ia selalu mencatat ulang materi pelajaran dengan menggunakan bahasa sendiri agar lebih mudah dipahami. - Amalan Rutin:
Robith juga mengamalkan doa dan ibadah seperti membaca surah Yasin empat kali, istighosah setiap pagi, serta sholat tasbih seminggu sekali. Ia percaya bahwa keberkahan ilmu datang dari adab kepada guru dan kedekatan dengan Tuhan.
“Saya selalu diajarkan bahwa keberkahan ilmu datang dari adab kepada guru,” tambahnya.
Harapan Masa Depan: Mengamalkan Ilmu untuk Masyarakat
Setelah diterima di Kedokteran Unesa dan menjadi mahasiswa termuda, Robith berharap dapat mewujudkan cita-citanya menjadi dokter spesialis yang tidak hanya mengobati pasien tetapi juga berkontribusi bagi masyarakat luas. Ia ingin memenuhi harapan orang tuanya agar bisa membantu orang yang sakit dan menjadi pribadi yang lebih baik.
“Orang tua saya berharap saya bisa lebih baik dari mereka. Saya ingin mewujudkan itu dengan menjadi dokter spesialis,” ujar lulusan MAS Unggulan Amanatul Ummah Surabaya ini.
Inspirasi Bagi Generasi Muda
Kisah Robith Najachil Umam adalah bukti nyata bahwa kerja keras, disiplin, dan doa dapat membawa seseorang meraih impian besar meski di usia muda. Dengan prestasi gemilang dan semangat belajar yang tinggi, ia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengejar cita-cita tanpa batas.
Baca juga: 7 Kampus Kedokteran Negeri dengan Golden Tiket untuk Ketua OSIS