CampusNet – Setiap mahasiswa pasti punya gaya belajar sendiri. Ada yang suka belajar pagi-pagi karena merasa segar, tapi ada juga yang justru baru bisa fokus ketika malam tiba. Pertanyaannya, siapa yang benar? Apakah belajar pagi selalu lebih efektif? Atau justru malam hari waktu terbaik untuk memahami materi kuliah?
Jawabannya ternyata tergantung pada chronotype, yaitu ritme alami tubuh yang menentukan kapan kamu paling produktif dan mudah berkonsentrasi.
Apa Itu Chronotype?
Chronotype adalah kecenderungan biologis yang memengaruhi kapan tubuh merasa paling aktif atau paling lelah dalam sehari. Ada tiga tipe umum:
- Morning person (tipe pagi), yang produktif di pagi hingga siang hari
- Night person (tipe malam), yang lebih fokus di sore hingga larut malam, dan
- Intermediate, yang berada di antara keduanya.
Peneliti dari BMC Medical Education (2024) menemukan bahwa mahasiswa dengan chronotype pagi cenderung mendapat nilai akademik lebih tinggi ketika jadwal kuliah mereka cocok dengan jam biologisnya. Sebaliknya, mahasiswa bertipe malam sering mengalami social jetlag karena jadwal kuliah pagi tidak sesuai dengan waktu tubuh mereka paling aktif.
Kalau kamu ingin tahu tipe tubuhmu, kamu bisa mencari lalu isi Morningness–Eveningness Questionnaire (MEQ) atau Munich Chronotype Questionnaire (MCTQ) yang banyak berseliweran di Internet.
Waktu Belajar Terbaik Itu Tergantung Tubuhmu
Tidak ada waktu belajar terbaik yang berlaku untuk semua orang. Penelitian di Frontiers in Human Neuroscience menunjukkan bahwa produktivitas belajar sangat bergantung pada kesesuaian antara jam biologis dan waktu aktivitas. Artinya, bukan pagi atau malam yang membuatmu pintar, tapi sinkronisasi antara tubuh dan jadwal belajarmu.
Kalau kamu tipe pagi, kamu bisa memanfaatkan waktu antara pukul 07.00 sampai 11.00 untuk belajar hal-hal yang berat seperti menghitung atau membaca teori baru. Otakmu biasanya masih segar dan siap menerima informasi baru.
Sementara kalau kamu tipe malam, kamu bisa memusatkannya di antara pukul 19.00 sampai 23.00. Di jam-jam itu, tubuhmu biasanya berada dalam fase paling fokus dan kreatif. Tapi tetap pastikan kamu cukup tidur, karena kualitas tidur yang buruk bisa menurunkan daya ingat dan kemampuan berpikir. Studi PubMed (2023) juga menemukan bahwa mahasiswa tipe malam sering memiliki durasi tidur lebih pendek, yang berpengaruh langsung pada konsentrasi.
Kenapa Penting Menyesuaikan Jam Belajar?
Tubuh punya cara sendiri dalam bekerja. Ketika kamu belajar di waktu yang tidak sesuai dengan chronotype-mu, otak cenderung bekerja lebih lambat dan sulit fokus. Akibatnya, waktu belajar terasa lama tapi hasilnya tidak maksimal.
Selain itu, studi dari PubMed Central menjelaskan bahwa social jetlag, yakni perbedaan besar antara jam tidur alami dan jadwal aktivitas, berkaitan dengan menurunnya performa kognitif dan meningkatnya stres akademik. Dengan kata lain, memaksakan diri belajar di jam yang salah bisa membuatmu lelah dua kali: secara fisik dan mental.
Tips Menemukan Ritme Belajar Ideal
- Perhatikan kapan kamu paling fokus. Catat jam-jam di mana kamu merasa paling segar dan mudah menyerap pelajaran.
- Coba tes chronotype. Gunakan MCTQ atau MEQ untuk mengetahui pola tubuhmu.
- Sesuaikan jadwal belajar dengan hasilnya. Jadikan jam biologismu sebagai acuan utama, bukan tren belajar teman.
- Tidur cukup setiap hari. Tidur yang berkualitas memperkuat daya ingat dan memperbaiki fungsi otak.
Dengarkan Tubuhmu Sendiri
Kamu tidak harus bangun jam lima pagi untuk disebut rajin, dan tidak harus begadang tiap malam untuk dibilang tekun. Yang paling penting adalah menemukan yang sesuai dengan ritme tubuhmu sendiri.
Chronotype membantu kamu memahami kapan otakmu paling siap bekerja. Dengan menyesuaikan jam belajar pada waktu terbaikmu, kamu bisa meningkatkan efisiensi belajar, menjaga kesehatan, dan tetap produktif tanpa harus ikut-ikutan pola orang lain.
Jadi, mulai sekarang, coba dengarkan tubuhmu. Mungkin bukan pagi atau malam yang salah, mungkin kamu hanya butuh waktu yang tepat buat versi terbaik dirimu.
Baca Juga: Metode Belajar To-Do List Bikin Stres?, Waktunya Coba 3 Opsi Ini


