Kemendikbudristek Pecah: Apa Dampaknya Bagi Pendidikan?

Pecahnya Kemendikbudristek: Apa Dampaknya untuk Pendidikan?

CampusNet – Setelah pergantian presiden dari Bapak Jokowi ke Bapak Prabowo Subianto, struktur kementerian pendidikan mengalami perubahan signifikan. Kemendikbudristek yang sebelumnya mencakup berbagai bidang pendidikan dan riset (kemendikbudristek) kini terpecah menjadi tiga kementerian terpisah. Kementerian tersebut adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta Kementerian Kebudayaan.

Tentu saja, ada alasan khusus mengapa presiden menyetujui pemecahan kementerian pendidikan ini. Lantas, apa dampaknya?

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen)

Kemendikdasmen yang dipimpin oleh Abdul Mu’ti ini bertugas merumuskan kebijakan di bidang pendidikan. Kebijakannya, yaitu kurikulum, peserta didik, sarana prasarana, pendanaan, dan tata kelola pendidikan dasar dan menengah, serta meningkatkan pendidikan karakter. Fungsi utamanya meliputi fasilitasi sumber daya, perizinan kerjasama dengan institusi asing, dan penyelenggaraan pendidikan khusus di daerah tertinggal.

Kementerian ini juga bertugas menyusun standar serta prosedur pendidikan dengan memberikan bimbingan teknis. Hal ini beriringan dengan evaluasi, supervisi, dan pelaporan, serta mengelola administrasi internal dan menjalankan tugas tambahan dari menteri.

Dengan adanya kementerian yang berfokus pada pendidikan dasar dan menengah, ekspektasinya adalah kualitas pendidikan di jenjang ini dapat lebih terfokus dan merata. Kebijakan yang mencakup pengelolaan kurikulum, sarana prasarana, pendanaan, hingga pendidikan karakter bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik unggul tetapi juga nilai-nilai moral yang kuat.

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek)

Di bawah kepemimpinan Satryo Soemantri Brodjonegoro, Kemendikti Saintek bertanggung jawab menyelenggarakan tugas pemerintahan terkait riset, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Tugas utamanya adalah merumuskan dan menetapkan kebijakan di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, serta penerapan invensi dan inovasi.

Kementerian ini juga berfungsi untuk mengoordinasikan dan menyinkronkan pelaksanaan kebijakan tersebut, memberikan dukungan administrasi kepada organisasi di lingkungannya, serta mengelola barang milik negara yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, kementerian ini melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas di seluruh lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi.

Dampak dari keberadaan Kemendikti Saintek adalah terciptanya ekosistem riset dan inovasi yang lebih kuat di Indonesia. Dengan fokus pada penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi, kementerian ini akan mendorong lahirnya invensi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri. Selain itu, koordinasi yang baik dalam pelaksanaan kebijakan akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas program riset nasional, memperkuat daya saing Indonesia di kancah global, serta mendukung pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kementerian Kebudayaan

Di bawah alih Fadli Zon, Kementerian Kebudayaan bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di berbagai bidang kebudayaan. Hal ini termasuk perfilman, kesenian, tradisi, sejarah, cagar budaya, museum, dan warisan budaya. Tugas ini meliputi pembinaan, pelestarian, dan promosi budaya nasional. Selain itu, kementerian juga fokus pada peningkatan pemahaman sejarah dan wawasan kebangsaan masyarakat.

Di samping itu, kementerian bertanggung jawab dalam membina lembaga kepercayaan dan mengurus perizinan perfilman nasional. Diplomasi budaya juga menjadi perhatian mereka untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia. Tak ketinggalan, mereka menyusun standar dan memberikan bimbingan teknis, serta melakukan evaluasi dan administrasi sesuai arahan menteri.

Harapannya adalah terciptanya kebijakan yang lebih terarah dan efektif dalam menjaga serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Dengan fokus yang lebih spesifik, Kementerian Kebudayaan setidaknya mampu melestarikan warisan budaya, memperkuat identitas bangsa, serta mendorong pertumbuhan industri kreatif berbasis budaya. Selain itu, peningkatan diplomasi budaya akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sejarah serta tradisi lokal.

Pemecahan Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian bertujuan untuk fokus yang lebih spesifik pada pendidikan dan kebudayaan. Langkah ini akan meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan di setiap jenjang serta memperkuat pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Dengan pendekatan terpisah, kebijakan dapat lebih terarah dan sesuai kebutuhan, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan identitas budaya bangsa. Selain itu, perhatian khusus pada daerah tertinggal juga sama pentingnya dalam mengurangi kesenjangan pendidikan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *