CampusNet – Mengatur waktu adalah keterampilan penting yang harus dimiliki mahasiswa, terutama saat menghadapi padatnya aktivitas perkuliahan, tugas, organisasi, hingga urusan pribadi. Sayangnya, banyak mahasiswa justru merasa kewalahan dan kesulitan membagi waktu secara efektif.
Masalah manajemen waktu ini bisa berdampak serius, mulai dari menurunnya performa akademik hingga meningkatnya stres. Tapi sebenarnya, kenapa sih banyak mahasiswa kesulitan dalam mengatur waktu? Berikut ini beberapa faktor utama yang menjadi penyebabnya.
1. Kurangnya Kesadaran tentang Prioritas
Salah satu penyebab utama mahasiswa kesulitan mengatur waktu adalah tidak mengetahui mana yang harus diprioritaskan. Banyak yang terjebak pada aktivitas yang tidak penting namun menyita waktu, seperti scroll media sosial atau nongkrong berjam-jam.
Ketika seseorang tidak memiliki prioritas yang jelas, semua hal akan terasa penting dan mendesak. Akibatnya, waktu habis untuk hal-hal yang tidak mendukung pencapaian tujuan utama, seperti menyelesaikan tugas atau mempersiapkan ujian.
2. Terlalu Banyak Kegiatan dalam Waktu Bersamaan
Aktif di organisasi, ikut kepanitiaan, kerja part-time, sekaligus menjalankan perkuliahan memang menunjukkan semangat. Tapi jika tidak diimbangi dengan perencanaan waktu yang matang, justru bisa membuat semuanya berantakan.
Banyak mahasiswa merasa harus mengikuti semua kesempatan yang ada tanpa menyadari batas kemampuan mereka. Akibatnya, waktu menjadi terlalu padat dan sulit dikendalikan, yang berujung pada stres dan kelelahan.
3. Kurangnya Perencanaan Harian atau Mingguan
Banyak mahasiswa menjalani hari tanpa perencanaan yang jelas. Padahal, perencanaan harian atau mingguan bisa membantu mengontrol waktu dan memastikan semua tugas berjalan sesuai target.
Tanpa jadwal yang tertata, tugas sering kali dikerjakan di menit-menit terakhir (deadline hunter) dan waktu belajar jadi tidak efektif. Merencanakan aktivitas tidak harus rumit, cukup dengan to-do list sederhana atau menggunakan aplikasi pengingat di smartphone.
4. Kebiasaan Menunda-Nunda (Prokrastinasi)
Prokrastinasi atau kebiasaan menunda adalah musuh terbesar dalam manajemen waktu. Banyak mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan, tapi memilih menunda karena merasa “masih ada waktu” atau “mood-nya belum dapet”.
Kebiasaan ini bisa menjadi lingkaran setan yang membuat pekerjaan menumpuk di akhir. Selain mengganggu kualitas hasil, prokrastinasi juga bisa memicu stres dan rasa bersalah karena waktu yang terbuang sia-sia.
5. Ketergantungan pada Gawai dan Media Sosial
Ponsel pintar memang membantu dalam banyak hal, tapi bisa menjadi distraksi terbesar. Banyak mahasiswa tanpa sadar menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengecek media sosial atau menonton video pendek yang tidak penting.
Distraksi digital ini mengganggu fokus dan membuyarkan rencana yang telah dibuat. Jika tidak dikendalikan, gawai bisa menjadi penghambat utama dalam mengatur waktu secara produktif.
6. Kurangnya Kesadaran tentang Manfaat Manajemen Waktu
Tidak semua mahasiswa memahami bahwa manajemen waktu adalah keterampilan penting yang akan berdampak besar, tidak hanya saat kuliah tapi juga di dunia kerja. Kurangnya edukasi atau motivasi untuk mengatur waktu membuat sebagian mahasiswa menjalani hari apa adanya.
Padahal, mahasiswa yang bisa mengatur waktu dengan baik cenderung lebih sukses secara akademik, lebih sehat secara mental, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup ke depannya.
Kesimpulan
Kesulitan mengatur waktu bukan karena mahasiswa malas, tapi karena banyak faktor yang memengaruhi kebiasaan sehari-hari. Mulai dari kurangnya prioritas, terlalu banyak kegiatan, hingga distraksi digital, semua bisa menjadi penyebab utama masalah ini.
Dengan menyadari penyebab-penyebab tersebut, mahasiswa bisa mulai memperbaiki pola manajemen waktunya. Tidak perlu langsung sempurna, cukup mulai dari membuat jadwal sederhana, mengurangi distraksi, dan belajar berkata “tidak” pada hal yang tidak mendesak.
Baca juga: Tips Belajar Efektif bagi Kamu yang Mudah Terdistraksi


