CampusNet – Kriminalitas menjelang lebaran selalu saja terjadi di Indonesia. Bukan hanya di kota-kota besar, bahkan juga merambah ke lingkup perdesaan. Pemerintah khususnya kepolisian menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan. Lantas sampai kapan kejadian ini hilang dan tak akan muncul lagi ?
Keresahan Warga
Namanya kriminalitas tentu saja mengarah pada hal yang negatif, membahayakan dan membuat kerugian terhadap orang lain. Motif yang digunakan pun semakin bervariasi untuk mengelabuhi korban. Seolah mereka menjadi semakin pintar dan cerdik untuk melancarkan kejahatannya. Bagai mati satu, lalu tumbuh seribu.
Berbagai aksi seperti gendam, pencopetan, pencurian dan parahnya hingga pembunuhan. Mereka melancarkan aksinya ketika keadaan sedang sepi, membobol rumah/pertokoan atau mengikuti orang yang berjalan sendirian. Tentunya hal yang ingin didapatkan adalah barang berharga seperti uang, perhiasaan dan kendaraan. Warga tentu saja resah karena hidup dalam lingkungan yang tak tenang. Walaupun pihak kepolisian melakukan patroli, akan tetapi yang paling bisa diandalkan adalah perlindungan pada keluarga dan diri sendiri.
Ada Apa dengan Lebaran ?
Kita tahu sendiri ketika lebaran semuanya serba ada dan tentu membutuhkan benda yang namanya uang. Zaman sekarang tak semua orang mendapatkan uang dengan mudah. Terutama kalangan masyarakat ke bawah. Tak semua dari mereka memiliki pekerjaan tetap, akses pendidikan yang memadai dan gizi pangan yang mencukupi.
Semua orang khususnya umat muslim, mesti memiliki keinginan untuk memeriahkan suasana lebaran. Hal itu tidak salah, karena sebagai bentuk kemenangan. Mereka telah melakukan puasa di Bulan Ramadhan, menahan rasa lapar dan haus, menahan hawa nafsu dan segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa. Mereka bersorak dan saling menyambut datangnya momen hari raya.
Kriminalitas Meningkat Jelang Lebaran
Seperti poin sebelumnya, bahwa umumnya menjelang persiapan lebaran kebutuhan uang tak cukup sedikit. Mereka perlu untuk menyiapkan makanan untuk sanak saudara, memberi thr pada anak-anak kecil, membeli baju baru atau apapun itu. Lebaran memang istimewa, akan tetapi karena tradisi yang ada tersebut dapat memberatkan beberapa orang.
Tidak semua orang mampu dan punya uang lebih. Entah untuk menyiapkan beragam makanan, membeli baju baru atau memberi thr pada anak-anak. Sebenernya mereka bisa saja melakukan secara sederhana dan apa yang dimampunya. Namun, pasti ada saja yang mengatakan bahwa mereka seperti tak menyambut lebaran dengan rasa bahagia. Adapun pola dan alasan terjadinya kriminalitas menjelang lebaran ini selalu sama. Maka silahkan simpulkan sendiri, kapan kejadian ini akan terhenti ?