CampusNet – Dunia berkembang dengan pesat menuntut kita untuk dapat menjadi adaptif dan belajar dengan cepat, salah satunya kepemimpinan inovatif. Skill atau kemampuan baru ini diperlukan agar dapat terus bertahan. Kepemimpinan adalah kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh setiap mahasiswa. Sebagai sebuah proses, kepemimpinan adalah upaya untuk membantu diri sendiri dan orang lain agar melakukan sesuatu yang mencapai tujuan, termasuk menghadapi berbagai perubahan dengan melakukan inovasi.
10 Kompetensi Pemimpin
Pemimpin membutuhkan beberapa kompetensi penting sebagai bekal baginya dalam melakukan inovasi, di antaranya adalah:
- Self direction atau kemampuan mengarahkan diri sendiri.
- Flexibility atau kelenturan dalam menghadapi berbagai situasi.
- Team work atau kemampuan agar dapat bekerja sama dengan orang lain sebagai sebuah tim.
- Strategy yaitu memiliki serangkaian strategi atau cara dalam memecahkan potensi masalah yang ditemui.
- Decision Making yaitu kemampuan dalam mengambil keputusan secara tepat dan efisien.
- Managing change yaitu dapat mengelola perubahan baik yang terjadi secara spontan ataupun sudah diprediksi sebelumnya.
- Delegation atau mengalihkan tanggung jawab pada rekan lain agar pekerjaan dapat selesai dengan optimal.
- Communication atau kemampuan komunikasi baik secara verbal maupun non-verbal secara efektif.
- Negotiation yaitu kemampuan bernegosiasi untuk merumuskan solusi dan mencapai tujuan.
- Power dan influence atau memiliki kekuatan dan pengaruh pada sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, perlu latihan dan pengembangan kompetensi dasar tersebut. Selain dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan, sepuluh kompetensi dasar tersebut juga sangat penting untuk dimiliki oleh mahasiswa apalagi ketika nanti ingin bekerja maupun berhubungan secara profesional dengan orang lain. Namun, mahasiswa membutuhkan skillset baru untuk menghadapi dunia yang dinamis saat ini, yaitu kepemimpinan inovatif.
Apa itu Kepemimpinan Inovatif?
Inovasi adalah kunci dalam adaptasi dengan menghadirkan ide-ide baru dan relevan dan menambahkan pada hal lama yang telah ada di masyarakat. Orang yang memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang tinggi cenderung dapat bertahan dalam kompetensi dan persaingan.
Cara mengembangkan kemampuan inovasi ini dapat dengan melakukan brainstorming atau penggalian ide pada isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat. Kemudian, dapat menemukan sesuatu hal yang unik yang sekiranya dapat menjadi solusi bagi permasalahan tersebut. Serta, kemampuan ini perlu terus diasah agar dapat terbiasa dengan berani mencobanya.
Kepemimpinan inovatif adalah salah satu gaya kepemimpinan yang memunculkan karakter inovasi agar dapat terus bertahan dari persaingan. Jenis kepemimpinan inovatif adalah salah satu yang paling tepat untuk diterapkan di abad 21 ini. Karena persaingan yang semakin ketat, dunia yang semakin dinamis, dan tuntutan yang semakin besar pada kompetensi diri. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang pemimpin yang inovatif kita dapat mulai mengembangkan kompetensi dasar untuk kemudian dapat tumbuh ide-ide unik yang menjadi karya inovasimu dalam memimpin.
Belajar Kepemimpinan Inovatif dari Mark Zuckerberg
Kita bisa belajar dari berbagai tokoh besar di dunia yang telah menerapkan gaya kepemimpinan inovatif ini. Mark Zukerberg yang mendirikan Facebook sebagai salah satu inovasi bidang media sosial yang bahkan masih populer hingga saat ini.
Padahal begitu banyak media sosial yang hadir sekarang, tapi Facebook masih terus berinovasi untuk mempertahankan eksistensinya. Salah satunya dengan menyediakan fitur-fitur baru sesuai dengan kebutuhan. Media sosial ini menghadirkan Facebook Advertising atau yang lebih dikenal dengan Facebook Ads. Fitur ini bahkan banyak berguna bagi berbagai perusahaan untuk memasarkan produk atau layanannya.
Mark Zuckerberg menerapkan hal-hal yang memang sejalan dengan prinsip atau gaya kepemimpinan inovatif. Ia terus belajar dari kegagalan dan tumbuh dari kegagalan tersebut. Mark Zuckerberg sejak dulu memang ingin menciptakan produk yang dapat bermanfaat bagi banyak orang, maka ia mulai dari hal yang terkecel terlebih dahulu serta mengkombinasikannya dengan passion atau minatnya. Tujuan tersebut tidak membuatnya lupa hingga saat ini, sehingga walau dapat terus beradaptasi dan berinovasi dengan perubahan ia tetap menjaga visi dan misinya dari awal.
Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa dapat belajar menerapkan gaya kepemimpinan inovatif ini dengan menetapkan tujuan akhir yang ingin kita capai, agar dapat terus berpegang kepada hal tersebut. Walaupun perubahan akan terus ada, tapi kita dapat menjaga nilai-nilai yang kita pegang seiring dengan adaptasi dan inovasi yang kita ciptakan. Jadi, semangat menjadi pemimpin yang kaya akan inovasinya!