CampusNet – Kemajuan layanan m-Banking membawa kemudahan bagi pengguna untuk melakukan transaksi keuangan kapan saja. Namun belakangan, kemudahan itu diiringi berkembangnya upaya kriminal yang semakin canggih.
Seiring dengan makin banyaknya pengguna, pelaku kejahatan digital semakin agresif memanfaatkan celah, dari phishing, malware, hingga teknik impersonation, untuk membobol rekening dan mencuri data nasabah.
Peringatan terbaru datang dari OJK yang menyebut bahwa penjahat siber tidak lagi menggunakan modus sederhana. Kini mereka bisa membuat situs palsu, aplikasi tiruan, atau menggunakan teknik rekayasa sosial yang meyakinkan agar korban menyerahkan informasi rahasia seperti PIN, kode OTP, hingga data pribadi lainnya.
Data Aduan dan Ancaman Nyata
OJK menerima ribuan aduan nasabah sepanjang tahun lalu. Dari total aduan di banyak sektor, perbankan dan fintech mendominasi kasus. Selain itu, kejahatan digital melalui m-Banking tidak hanya menghantam individu biasa.
Baru-baru ini OJK menyebut bahwa pelaku penipuan kini juga menggunakan kecanggihan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk meniru identitas orang lain, termasuk publik figur, agar korban lengah.
Dengan teknik seperti itu, risiko kehilangan dana maupun pencurian data menjadi nyata. OJK mendesak agar bank dan lembaga finansial untuk aktif memantau dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan, bukan menunggu korban muncul.
11 Langkah Pencegahan dari OJK
Mengutip CNBC Indonesia, OJK telah menegaskan sejumlah langkah preventif yang harus dijalankan oleh nasabah agar terhindar dari kejahatan digital lewat m-Banking. Berikut ringkasan 11 tip penting tersebut:
- Jangan pernah membagikan PIN, password, atau kode akses kepada orang lain.
- Hindari mencatat atau menyimpan kode akses di tempat mudah diketahui orang lain.
- Periksa dengan seksama setiap transaksi sebelum melakukan konfirmasi.
- Setelah melakukan transaksi, tunggu notifikasi resmi dari bank sebelum melanjutkan transaksi lain.
- Waspadai aplikasi, tautan, atau pesan mencurigakan. Jangan asal klik link dari SMS, WhatsApp, atau email.
- Hindari transaksi melalui jaringan publik atau Wi-Fi gratis. Gunakan jaringan pribadi dan aman.
- Segera ganti PIN jika merasa data akses Anda telah diketahui orang lain.
- Jika kartu SIM hilang atau berpindah pemilik, langsung hubungi bank atau provider untuk pemblokiran.
- Setelah selesai transaksi, selalu logout dari aplikasi atau layanan internet banking.
- Hapus data aplikasi m-Banking dari perangkat lama sebelum mengganti ponsel.
- Gunakan aplikasi resmi dari bank dan pastikan aplikasi selalu diperbarui ke versi terbaru.
Langkah-langkah ini penting agar nasabah bisa menjaga keamanan data dan dana mereka di tengah makin maraknya kejahatan digital.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran Digital
Kasus penipuan dan pembobolan m-Banking menunjukkan bahwa kemajuan teknologi perbankan harus diimbangi dengan literasi dan kesadaran digital yang tinggi. OJK berperan penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat serta mendorong pelaku layanan keuangan untuk aktif melaporkan indikasi kejahatan.
Pengguna harus memahami bahwa bank atau lembaga keuangan resmi tidak akan meminta PIN, OTP, atau informasi sensitif melalui pesan mendadak, telepon, atau tautan mencurigakan. Jika menerima kontak semacam itu, sebaiknya langsung konfirmasi ke layanan resmi bank.
Kombinasi layanan perbankan digital yang aman, kewaspadaan pengguna, dan kontrol dari regulator, tentu bisa menekan risiko pembobolan rekening. Namun jika pengguna lengah, kerugian bisa sangat besar, baik dari sisi materi maupun data pribadi.
M-Banking Memang Praktis, Tapi Waspada Itu Wajib
Penggunaan m-Banking menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam berbagai transaksi. Namun kemajuan itu sejalan dengan meningkatnya risiko kejahatan digital. Modus penipuan kini makin canggih, bahkan memakai teknik impersonation ataupun AI.
Karena itu, penting bagi pengguna untuk selalu waspada dan mengikuti panduan dari OJK. Terapkan langkah keamanan, waspadai setiap kontak atau permintaan data, gunakan aplikasi resmi, dan pantau notifikasi secara berkala. Dengan cara itu, kemudahan m-Banking tidak berubah menjadi bencana finansial.
Baca Juga: Waspada! Ini Modus Oknum Pengepul Rekening untuk Judi Online


