CampusNet – Kenyataannya, setelah menyelesaikan masa-masa perkuliahan dari perguruan tinggi, kemungkinan besar mahasiswa mulai berjuang dengan kehidupan yang sebenarnya, the real life is strugle!
Akhir-akhir ini beranda media sosial kita penuh dengan berita terkait seleksi calon ASN 2024.
Tentu saja, tulisan ini sebagai prolog; pemberitahuan kepada para pelamar akan hiruk-pikuk aktivitas bekerja pada sebuah kantor ataupun instansi.
Mari kita menyebutnya dengan kehidupan berorganisasi
Kehidupan organisasi dicirikan oleh perubahan pada setiap anggotanya; sering kali ditandai oleh perasaan kegembiraan, kecemasan, ketidakpastian, frustrasi, dan ketidakpercayaan.
Emosi-emosi tersebut pastinya akan terjadi oleh seluruh staff dan pekerja. It is a must!
Masa stress, kaget-budaya, dan berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan berorganisasi.
Kehidupan berorganisasi itu sangat rumit untuk ditebak dengan jelas antara pribadi satu orang dan yang lainnya.
Ada begitu banyak buku-buku dan tulisan yang menjelaskan tentang cara memahami dan beradaptasi dalam aktivitas bekerja untuk organisasi. Hal ini berpusat pada apa yang orang bisa lakukan dengan tujuan membuat hidup mereka lebih mudah di tempat kerja. Misalnya:
- Building a Great Culture oleh Adam Grant (2020)
- The Culture Code: The Secrets of Highly Successful Groups oleh Daniel Coyle (2018)
- Leaders Eat Last oleh Simon Sinek (2014)
- Humanocracy oleh Gary Hamel & Michele Zanini (2020)
- Joy, Inc.: How We Built a Workplace People Love oleh Richard Sheridan (2013)
Dan masih banyak buku-buku lain yang menjelaskan secara total terkait pengalaman hidup dalam organisasi.
Budaya dan manajemen organisasi
Untuk menyimpulkan, organisasi berkaitan dengan budaya yang bersumber dari kebiasaan masing-masing pekerjaannya. Namun, budaya bukanlah sesuatu yang kepemilikan utuh suatu organisasi.
Budaya dalam organisasi pada dasarnya berlandaskan praktik memahami individu dan seperangkat perilaku atau nilai-nilai dalam ekosistem organisasi.
Budaya yang terbentuk dalam sebuah organisasi terdiri dari simbol; masing-masing dari unit tersebut memiliki makna yang unik, mulai dari kisah, ritual dan nilai-nilai yang unik untuk di alami oleh staff dan pekerja korporat.
Asumsi keanekaragaman dan kompleksitas kehidupan organisasi menurut Pacanowsky dan O ‘Donnell-Trujillo, bahwa:
- Setiap anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan esensi organisasi dengan bersama-sama.
- Realitas organisasi menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai organisasi.
- Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting untuk budaya organisasi.
- Budaya bervariasi di seluruh organisasi dan interpretasi tindakan dalam budaya ini tercipta dengan beragam.
Dengan demikian, berorganisasi adalah cara hidup: mencakup iklim atau suasana emosional dan psikologis seperti moral, sikap, dan tingkat produktivitas pekerja bahkan sampai kepada persaingan, otonomi, dan kerja sama.
Sebuah epilog: Budaya dan organisasi adalah kesatuan manajemen; mencakup tindakan, rutinitas dan percakapan untuk memaknai interaksi yang terjalin antar masing-masing pekerja organisasi.