CampusNet – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendidasmen) kerjasama dengan Majellis Ulama Indonesia (MUI), untuk layanan pendidikan bermutu. Dalam sambutannya, Menteri Abdul Mu’ti mengatakan bahwa acara ini sejalan dengan visi Kemendikdasmen berdasarkan amanat UUD 1945. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pembelajaran yang bermutu.
Visi ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dalam membangun Indonesia yang kuat, maju, dan berdaulat. “Kami berusaha untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-putri Indonesia untuk mendapatkan pelayan pendidikan apapun latar belakang ekonominya, agamanya, fisiknya, semuanya secara konstisusional berhak mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945,” ungkap Mu’ti.
Lebih lanjut Menteri Mu’ti juga menambahkan bahwa, pelaksanaan program Kementerian tidak dapat terlaksanakan dengan baik tanpa dukungan semua pihak. “Kami optimistis bahwa program-program yang kami tanamkan di Kementerian akan dapat terlaksana dengan baik di masyarakat. Dukungan ulama memiliki pengaruh yang sangat besar,” beber Mu’ti.
Kerjasama Berbasis Teknologi dan Inovasi Pendidikan
Layanan pendidikan yang merata adalah prinsip dasar dalam menciptakan pendidikan yang bermutu untuk semua. Kemendikdasmen berkomitmen untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia. Baik yang tinggal di daerah perkotaan maupun di pelosok desa, memiliki akses yang sama.
Hal ini mencakup pengembangan sekolah di daerah terpencil, penyediaan program pendidikan jarak jauh. Serta pemanfaatan teknologi untuk mengatasi kesenjangan geografis dan sosial. Maka dari itu, setiap anak dapat memperoleh pembelajaran tanpa terkendala oleh tempat tinggal atau kondisi sosial ekonomi.
Sekretaris Jenderal, Suharti, menyampaikan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini bertujuan untuk mengoordinasikan dan menyinergikan pelaksanaan tugas dan wewenang para pihak dalam rangka pemberian layanan pembelajaran bermutu untuk semua.
“Kerja sama ini meliputi pengembangan pembelajaran berbasis teknologi dan inovasi pendidikan, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, pembangunan karakter dan soft skills, pengembangan inovasi pembelajaran, pendampingan kepada masyarakat, serta penyebaran informasi pendidikan,” ujar Suharti.
Sementara itu, Ketua Umum MUI, M. Anwar Iskandar, menyampaikan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini sejalan dengan tugas dan fungsi MUI sebagai mitra pemerintah dan pemberi pelayanan pada umat. Ia juga menyampaikan bahwa MUI tidak dapat bekerja sendiri.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kerja sama ini sangat penting karena peradaban manusia dan Islam bermula dari ilmu. Jika kita ingin sukses harus memulai dengan pembelajaran yang bermutu untuk meningkatkan kualitas manusia yang bagus,” ungkap Anwar.
Menutup sambutannya, Anwar berharap agar nota kesepahaman ini dapat terus berlanjut dalam bentuk upaya strategis dan intens dalam meningkatkan pembelajaran yang berkualitas untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berilmu dan berkualitas dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Nota kesepahaman ini akan berlanjut dengan perjanjian kerja sama yang lebih konkrit sehingga dalam penerapannya akan membangun sinergisitas dengan semangat kolaborasi kedua belah pihak untuk memajukan layanan pendidikan bermutu untuk semua.