Menjadi People Pleaser Itu Melelahkan, Belajar untuk Mengatakan Tidak Yuk!

mengatakan tidak

CampusNet – Dalam dunia yang serba cepat dan sering kali menuntut, banyak dari kita merasa terjebak dalam siklus memenuhi harapan orang lain atau “people pleaser”. 

Baik di lingkungan kampus, dalam hubungan pribadi, atau bahkan dalam aktivitas sosial, tekanan untuk selalu mengiyakan orang lain akan terasa sangat melelahkan. 

Menjadi ‘people pleaser’ tidak sepenuhnya baik untuk diri sendiri, meskipun niat untuk menyenangkan orang lain merupakan hal yang mulia. Pada kenyataannya menjadi seorang yang selalu berkata “iya” dapat mengakibatkan kelelahan, stres, dan masalah kesehatan mental untuk diri sendiri.

Salah satu keterampilan yang sangat penting bagi seorang people pleaser adalah belajar untuk mengatakan “tidak”.

Apa Itu People Pleaser?

People pleaser adalah sebutan untuk orang yang merasa tidak-enakan kepada orang lain. Orang yang dikenal sebagai people pleaser memiliki kecenderungan untuk mengutamakan kebutuhan dan keinginan orang lain di atas kebutuhan dan keinginan diri sendiri. 

Seorang people pleaser sering kali merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi orang lain dan takut akan penilaian negatif jika mereka menolak permintaannya.

Mengapa Sulit untuk Mengatakan Tidak?

Ada alasan tertentu mengapa seseorang bertindak untuk selalu menyanggupi keinginan orang lain. Salah satunya merasa bahwa selalu mengatakan “iya” merupakan bentuk pengabdian atau loyalitas seseorang kepada orang lain. Beberapa alasan seseorang sulit mengatakan “tidak” kepada orang lain adalah sebagai berikut:

1. Rasa Takut Akan Penilaian

People pleaser sering kali merasa takut akan penilaian negatif atau penolakan jika mengatakan “tidak”. Rasa takut ini dapat menyebabkan rasa tertekan untuk selalu setuju dengan permintaan orang lain.

2. Kebutuhan untuk Diterima

Ada dorongan internal untuk diterima dan disukai oleh orang lain. Rasa puas dan validasi dari orang lain sering kali menjadi motivasi utama seorang people pleaser, meskipun itu mengorbankan kesejahteraan pribadi.

3. Kehilangan Kontrol

Mengatakan “tidak” dapat memunculkan rasa kehilangan kontrol atau ketidaknyamanan, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan peran sebagai penghibur atau pemecah masalah.

Dampak Negatif dari Kesulitan Mengatakan Tidak

Perlu diketahui bahwa menjadi seorang people pleaser sebenarnya memiliki dampak negatif untuk diri sendiri, khususnya pada kesehatan mental.

Untuk itu pentingnya belajar memahami kapasitas diri sendiri agar seseorang yang cenderung menjadi people pleaser dapat menetapkan batasan yang sehat. Dampak negatif lain dari seorang people pleaser seperti:

1. Kelelahan Emosional dan Fisik

Terus-menerus memenuhi permintaan orang lain tanpa batasan dapat menyebabkan kelelahan yang signifikan. Rasa lelah ini bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seorang people pleaser.

2. Stres yang Berkepanjangan

Ketidakmampuan untuk menolak dapat menambah beban pekerjaan atau tanggung jawab, meningkatkan tingkat stres dan mengurangi kualitas hidup.

3. Hubungan yang Tidak Sehat

Terbiasa selalu mengatakan “iya” kepada permintaan orang lain, menjadikan orang tersebut mungkin tidak memahami batasan kita, yang berpotensi menyebabkan hubungan yang tidak sehat.

Cara Belajar Mengatakan Tidak dengan Bijak

1. Kenali Batasan Diri Sendiri

Pertama-tama, penting untuk memahami batasan pribadi. Ketahui kapan kita sudah mencapai titik jenuh dan belajar untuk mengenali tanda-tanda ketika perlu menolak permintaan.

2. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Tegas

Ketika kita memutuskan untuk mengatakan “tidak”, lakukan dengan cara yang jelas dan tegas. Tidak perlu merasa bersalah atau menjelaskan diri terlalu rinci. 

Berikan penegasan dengan sopan seperti, “Saya tidak bisa melakukannya sekarang,” atau “Saya harus menolak permintaan ini.”

3. Berlatih dengan Bertahap

Jika merasa canggung saat mengatakan “tidak”, mulailah dengan situasi kecil dan tingkatkan secara bertahap. 

Hal sederhana ini akan membantu kita untuk merasa lebih nyaman dalam menghadapi situasi yang lebih besar. 

4. Tawarkan Alternatif jika Memungkinkan

Jika kita masih ingin membantu tetapi tidak dapat memenuhi permintaan secara langsung, pertimbangkan untuk menawarkan solusi alternatif atau bantuan di waktu lain.

5. Jangan Takut Menghadapi Reaksi Negatif

Penerimaan terhadap penolakan orang lain mungkin tidak selalu positif, tetapi itu adalah bagian dari proses. Ingatlah bahwa mengetahui batasan diri sendiri dan kebutuhan pribadi juga penting untuk dilakukan.

Jangan Takut Untuk Bilang Tidak!

Belajar untuk mengatakan “tidak” adalah keterampilan penting yang dapat membantu kita menjaga keseimbangan hidup dan kesejahteraan pribadi.

Dengan mengembangkan kemampuan ini, kita tidak hanya melindungi diri sendiri dari kelelahan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih saling menghormati. 

Jadi, jangan takut untuk menetapkan batasan dan ingatlah bahwa mengatakan “tidak” adalah langkah positif menuju kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *