Pekerjaan Butuh Pengalaman, Fresh Graduate Butuh Peluang: Begini Solusinya!

fresh graduate

CampusNet – Seperti kita ketahui, dunia kerja semakin hari semakin kompetitif, terutama dalam hal lowongan pekerjaan untuk fresh graduate. Tidak asing lagi jika saat ini banyak lowongan yang menetapkan persyaratan cukup berat bagi pelamar. Salah satu persyaratan yang sering ditemui adalah “minimal pengalaman 1 tahun di bidang yang sama.” Hal ini tentu saja menimbulkan perdebatan, terutama di kalangan fresh graduate yang belum memiliki pengalaman.

Meskipun demikian, sebagai pencari kerja, kita tidak boleh menyerah begitu saja. Seperti kata pepatah, “banyak jalan menuju Roma.” Permasalahan persyaratan tersebut dapat teratasi dengan berbagai tips ajaib. Apa saja tipsnya? Yuk, simak penjelasan berikut!

Fresh Graduate Bukan Tanpa Pengalaman, Hanya Perlu Pengembangan

Bagi fresh graduate yang telah menjalani magang, pengalaman tersebut dapat ditampilkan saat wawancara rekrutmen. Namun, rekruter lebih menyukai istilah Internship Program daripada sekadar menyebutnya sebagai magang. Mengapa demikian?

Ketika istilahnya berubah menjadi Internship Program, rekruter cenderung menganggap pelamar sudah berkontribusi dan berperan layaknya karyawan di perusahaan tersebut, bukan hanya sekadar melakukan tugas administratif. Istilah internship menekankan keterlibatan aktif dalam proyek nyata, pengembangan keterampilan, dan pengalaman profesional, sehingga terdengar lebih formal dan relevan dengan dunia kerja. Sebaliknya, banyak orang masih mengasosiasikan magang dengan tugas-tugas yang lebih sederhana atau peran sukarelawan yang membantu operasional perusahaan. Akibatnya, pengalaman magang masih kurang mencerminkan keterlibatan profesional yang substansial.

Projek Kecil Seorang Fresh Graduate Pun Bisa Jadi Pengalaman

Terkadang, kita tidak menyadari bahwa aktivitas yang kita lakukan dapat menjadi pengalaman berharga yang menarik perhatian rekruter. Misalnya, kalian pernah mengerjakan proyek iklan untuk UMKM secara kelompok sebagai bagian dari tugas akhir semester. Meskipun terlihat sederhana, proyek ini tetap bisa kalian masukkan sebagai pengalaman yang bernilai!

Namun, penulisan dan penjelasannya saat mencantumkannya di CV atau saat wawancara perlu sedikit pengembangan. Daripada hanya menuliskannya sebagai proyek, lebih baik menyebutnya sebagai pencapaian. Misalnya, kalian bisa menuliskan, “Achievement: Part of Advertising Strategy Team for MSME (UMKM) X for 3 Months.” Setelah itu, jelaskan secara rinci peranmu dalam tim proyek iklan tersebut selama tiga bulan.

Meskipun langkah ini sederhana, banyak fresh graduate yang enggan mencantumkannya di CV mereka. Salah satu alasannya mungkin adalah kurangnya pemahaman tentang nilai dari pengalaman tersebut dan bagaimana menyajikannya dengan cara yang menarik. Dengan memfokuskan pada pencapaian dan peran aktif dalam projek, fresh graduate dapat menunjukkan keterampilan dan kontribusi mereka secara lebih efektif.

Aktif Organisasi? Pengalaman Tak Terhingga Untuk Dipamerkan!

Sebagian orang berpendapat bahwa pengalaman organisasi tidak terlalu penting untuk dicantumkan sebagai pengalaman kerja. Namun, banyak rekruter justru lebih menghargai pengalaman tersebut dari fresh graduate. Tentu saja, pengalaman yang tertera harus relevan dengan posisi yang dilamar agar dapat memberikan nilai tambah pada aplikasi mereka. Pengalaman organisasi dapat menunjukkan keterampilan kepemimpinan, manajemen waktu, dan kemampuan berkolaborasi, yang semuanya bisa jadi nilai plus di mata perusahaan.

Organisasi tidak hanya terbatas pada organisasi intra-kampus; pengalaman dari organisasi di luar kampus juga sangat berharga. Mengambil bagian dalam pengalaman relawan dari organisasi luar kampus bisa menjadi nilai tambah yang signifikan. Pengalaman berorganisasi ini memberikan banyak manfaat, terutama jika kalian pernah menjabat sebagai ketua, sekretaris, atau bendahara dalam suatu acara organisasi.

Manfaat lain menjadi mahasiswa aktif berorganisasi bisa kalian baca di sini.

Pernah Punya Bisnis? Bertambah Lagi Pengalamanmu!

Tidak semua orang berminat dalam bidang bisnis, sehingga masih sedikit yang memiliki bisnis mandiri. Bagi kalian fresh graduate yang pernah menjalankan bisnis, baik secara online maupun offline, sangat menguntungkan jika kalian mencantumkannya di CV. Menyertakan pengalaman bisnis dapat menunjukkan keterampilan kewirausahaan dan manajemen yang dicari oleh banyak perusahaan.

Sebagai pemilik bisnis, kalian pasti terlibat dalam berbagai aspek, seperti marketing, promosi, pemeriksaan kualitas, pengiriman, dan pengelolaan data. Beberapa keterampilan ini dapat kalian cantumkan dalam CV sebagai pengalaman berharga. Sayang sekali jika memiliki bisnis tetapi tidak memamerkannya, bukan? Menampilkan pengalaman ini dapat memberikan nilai tambah pada profil kalian dan menunjukkan bahwa kalian memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.


Berikut beberapa tips untuk para fresh graduate yang merasa tidak memiliki pengalaman. Sebenarnya, kalian tidak benar-benar tanpa pengalaman; kalian hanya perlu pengarahan untuk mengolah pengalaman yang ada. Cheers untuk para jobseeker!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *