CampusNet – Presiden Prabowo Subianto berencana membangun Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan miskin ekstrem. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama mereka yang selama ini menghadapi keterbatasan ekonomi. Sekolah ini bertujuan untuk sekolah berasrama (boarding school) yang menyediakan pendidikan secara gratis.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyebutkan bahwa program ini sudah memasuki tahap uji coba di tiga lokasi di Jabodetabek. Pemerintah berharap bahwa Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi nyata dalam mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan. Namun, beberapa pihak mempertanyakan efektivitas program ini, mengingat tantangan besar dalam pembiayaan dan pengelolaannya.
Fasilitas dan Kurikulum Sekolah Rakyat
Salah satu keunggulan Sekolah Rakyat adalah konsepnya sebagai sekolah berasrama, di mana siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik. Tetapi juga dukungan penuh terhadap kebutuhan dasar mereka, termasuk nutrisi yang cukup. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak yang belajar di sekolah ini memiliki kondisi fisik dan mental yang optimal dalam menempuh pendidikan.
Namun, kritikus menyoroti potensi masalah dalam penerapan konsep ini. Salah satu kekhawatiran utama adalah biaya operasional yang tinggi serta risiko ketimpangan. Faktanya, sekolah umum yang masih mengalami kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar berkualitas. Apakah Sekolah Rakyat ini benar-benar akan menjadi solusi inklusif atau justru menciptakan segregasi pendidikan?
Kurikulum yang ada juga akan sesuai dengan kebutuhan zaman, termasuk pelatihan keterampilan dan pendidikan karakter. Hal ini bertujuan, agar lulusan Sekolah Rakyat siap bersaing di dunia kerja maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Namun, ada kekhawatiran bahwa program ini lebih berfokus pada keterampilan teknis daripada pendidikan kritis yang dapat mendorong mobilitas sosial lebih luas.
Dampak dan Harapan
Dengan adanya Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Program ini tidak hanya membantu mereka mendapatkan pendidikan yang layak, tetapi juga berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dari generasi ke generasi.
Namun, efektivitas program ini masih menjadi tanda tanya. Apakah Sekolah Rakyat benar-benar akan membantu mengentaskan kemiskinan secara sistemik, atau hanya menjadi proyek jangka pendek yang sulit bertahan? Beberapa pihak juga mengkhawatirkan bahwa program ini lebih bersifat populis dan belum memiliki kajian mendalam terkait dampaknya terhadap sistem pendidikan nasional secara keseluruhan.
Sebagai langkah awal, Sekolah Rakyat akan berada di naungan Kementerian Sosial dengan dukungan dari berbagai pihak. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif pendidikan lainnya di masa depan, sehingga setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik. Namun, tanpa pengawasan ketat, transparansi anggaran, dan strategi jangka panjang yang jelas, program ini berisiko hanya menjadi janji manis tanpa hasil nyata.