Rekomendasi Novel Berlatar Kampus UGM dan Sinopsisnya

Kampus UGM

CampusNet – Ketenaran UGM sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia menciptakan pengalaman dan imajinasi tersendiri untuk setiap orang. Bagi para penulis novel, kemasyhuran UGM tak lepas untuk dilibatkan dalam karya-karya mereka. Keberadaannya di daerah Yogyakarta sebagai kota pelajar, budaya, dan sejarah mampu berkontribusi dalam membangun cerita seru. Berikut ini 3 rekomendasi novel berlatar kampus UGM beserta sinopsisnya.

Laut Bercerita – Leila S. Chudori

Sampul buku Laut Bercerita

Pernahkah kamu membayangkan seperti apa kekejaman yang dirasakan para aktivis mahasiswa 1998? Bagi kamu pecinta novel bertema historical, novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori ini WAJIB masuk list bacaanmu! Novel berlatar UGM ini berkisah mengenai perjuangan aktivis mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak rakyat pada era Orde Baru hingga Reformasi.

Tokoh utama, Biru Laut, merupakan mahasiswa Sastra Inggris UGM yang juga seorang aktivis. Juga beberapa temannya yang berasal dari berbagai jurusan di UGM ataupun kampus lain di Yogyakarta. Novel ini tak hanya berkisah mengenai perjuangan mahasiswa atau penculikan Orde Baru, tetapi juga menampilkan persahabatan, percintaan, dan kemanusiaan.

Laut Bercerita digarap serius oleh Leila bahkan membutuhkan waktu 5 tahun untuk meluncurkan buku setebal 394 halaman yang hingga saat ini masih menjadi best seller. Tak heran, karena ia melakukan riset yang mendalam dan mewawancarai narasumber-narasumber yang terlibat. Maka tidak salah jika tokoh-tokoh di novel ini tampak hidup dan membekas. Kamu akan menemukan pengalaman luar biasa setelah membaca buku ini!

Notasi – Morra Quatro

Sampul novel Notasi

Butuh asupan novel serupa Laut Bercerita? Notasi layak masuk ke list bacaan wajib kamu juga! Novel yang mengisahkan romansa antara mahasiswa Kedokteran Gigi dan Teknik Elektro UGM ini lebih detail menggambarkan kampus UGM. Bahkan, terdapat denah kampus UGM pada tahun 1998.

Buku karya Morra Quatro mengisahkan kerenggangan antara Fakultas Teknik Elektro dan Fakultas Kedokteran Gigi era 98. Akan tetapi, dua sejoli, Nalia dan Nino, malah menemukan cinta mereka di tengah gejolak politik kampus dan politik rezim saat itu. Mereka pun turut bekerja sama melalui radio Jawara FM milik Fakultas Teknik Elektro untuk menyuarakan perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Namun, ketegangan era 98 yang tidak baik-baik saja membuat keduanya turut mengalami carut marutnya demonstrasi Yogyakarta, terutama daerah UGM, yang mengakibatkan terpisahnya sepasang kekasih itu. Nino menghilang dan Nalia hanya bisa menantinya. Akankah kisah Nalia dan Nino bersemi kembali dan melanjutkan asmaranya? Atau rezim Orba telah melahap kisah romansa mereka?

Buku Morra Quatro dengan penerbit Gagas Media pada tahun 2013 telah memanjakan pembacanya dengan kombinasi kisah romansa, sejarah, dan berlatar UGM dengan komposisi yang pas! Memiliki ketebalan buku 321 halaman, novel ini cocok untuk menjadi bacaan santai dengan bahasa yang sangat ringan.

Cintaku di Kampus Biru – Ashadi Siregar

Sampul buku Cintaku di Kampus Biru

Novel ini menjadi legenda karena menciptakan julukan UGM sebagai kampus biru yang tak lekang oleh waktu! Jika ingin menyelami kampus UGM dengan latar waktu lebih lampau, novel ini solusinya. Novel lawas karya Ashadi Siregar mengisahkan romansa mahasiswa era 70-an dengan seorang dosen muda. Tokoh utama, Anton, merupakan mahasiswa idola, cerdas, dan memiliki idealisme tinggi sedang menghadapi konflik antara dua wanita pujaannya. Tak hanya mengenai percintaan semasa kuliah, lebih dari itu, Ashadi Siregar ingin mengabadikan konteks sosial mahasiswa pada era itu melalui tokoh Anton yang tak kunjung lulus. Akan tetapi, sebagai mahasiswa tua, ia memanfaatkannya untuk menjalin ikatan sosial dengan berbagai macam latar belakang manusia.

Novel terbitan 1974 ini masih eksis dibincangkan hingga saat ini sebagai novel klasik populer Indonesia. Dengan ketebalan buku yang hanya 139 halaman melalui penerbit Gagas Media, novel berlatar UGM satu ini cocok untuk pembaca yang mencari cerita yang ringan, tetapi menarik untuk mengulik setiap elemennya.

Bagaimana? Ketiganya tak kalah menarik, bukan? Kalau kamu sudah membaca buku yang mana?

Baca juga: 4 Novel yang Berlatar Kampus, Ada favoritmu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *