Sensor Kolorimetri Bromkesol Ungu Pada Produk Susu

produk susu

CampusNet – Sensor kolorimetri itu sebenarnya apa ? Di Indonesia masih sangat jarang produk susu yang memakai sensor untuk mengidentifikasi kesegarannya. Nah, yuk baca informasi artikel ini dan dapatkan pengetahuan menarik ya !

Susu

Susu menghasilkan metabolit berupa asam laktat. Asam laktat memiliki beberapa sifat yakni, cairan pekat, tidak berbau/berwarna, mudah larut dalam air/alkohol/eter, merupakan atom asimetri. Ketika berada dalam larutan, satu proton dari gugus asam laktat akan hilang serta menghasilkan ion berupa CH3CH[OH]COO-.

Produk susu mudah sekali mengalami penurunan kualitas. Penyebabnya karena waktu pemrosesan dan pernyimpanannya. Penurunan kualitas susu ditandai dengan perubahan yakni, rasa, bau, kekentalan yang menyimpang dan warna menjadi kuning. Bakteri asam laktat tumbuh dalam susu dan menyebabkan perubahan-perubahan tersebut. Bakteri asam laktat menghasilkan gas yang mengakibatkan bau asam menyengat. Maka suatu industri perlu mengambil langkah untuk masalah ini. Salah satunya dengan penerapan desain sensor pada produk berupa kolorimetri. Sensor ini dapat mendeteksi perubahan yang terjadi pada produk susu. Pemasangan sensor pada bagian luar kemasan dan terintegrasi dengan produk. Ketika susu mengeluarkan gas, sensor akan mendeteksi dan kita melihat dari perubahan indikator warna.

Desain Sensor Kolorimetri

Desain sensor yakni sebagai pengendalian kesegaran makanan yang mudah rusak, khususnya pada produk susu. Kita mengetahui bahwa pengontrolan kesegaran pangan yang mudah rusak seringkali tidak dilakukan di laboratorium. Industri hanya melakukan penetapan tanggal kadaluarsa untuk rujukan penyimpanan.

Sensor kolorimetri akan sangat bermanfaat untuk melakukan deteksi secara berkala terkait dengan tanggal yang tertera pada kemasan produk. Adanya indikator menunjukkan perubahan warna setiap waktu. Konsumen pun akan terbantu ketika memilih produk dan tidak merasa khawatir. Adanya keterangan yang jelas juga untuk pembacaan skala. Mereka tidak hanya melihat produk dari luarnya saja. Sekarang mereka dapat mengetahui apakah ada penurunan kualitas dari produk tersebut.

Sifat Indikator Warna Pada Sensor

Sensor kolorimetri menggunakan indikator warna dari bromkresol ungu. Caranya adalah dengan memobilisasi indikator menjadi matriks polimetakrilat. Bromkesol ungu memiliki beberapa sifat yakni,

  • sensivitas tinggi terhadap pH
  • termasuk zat warna sulfonphthalein atau triphenylmethane
  • memiliki muatan negatif dari dari residu sulfona
  • ketika berada dalam keadaan asam atau di bawah pH 5,2 BCP akan berbentuk mono-anionik dan tampak kuning
  • ketika berada dalam keadaan basa atau di atas pH 6,8 BCP akan berbentuk diionik dan tampak ungu atau violet
  • memiliki sifat elektropolimerisasinya pada permukaan elektroda dan mampu berperan dalam elektrokatalis
  • memiliki ikatan yang terkonjugasi dan mempunyai banyak sisi aktif dengan konduktivitas yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *