CampusNet – Dalam sejarah parlemen Indonesia, Siti Fauziah mencetak tonggak baru dengan menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Pengangkatan ini tidak hanya menandai pencapaian luar biasa dalam kariernya, tetapi juga menjadi simbol kemajuan peran perempuan dalam struktur kepemimpinan nasional. Momen bersejarah ini berlangsung pada Senin, 9 Desember, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Hal inin menjadikannya perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut sejak MPR berdiri.
Sebuah Langkah Penting dalam Sejarah MPR
Siti Fauziah merupakan sosok profesional yang telah berkiprah panjang di birokrasi. Sebelum menjabat sebagai Sekjen MPR RI, ia memiliki pengalaman luas di berbagai posisi strategis, termasuk di Kementerian Sekretariat Negara dan instansi lainnya. Kompetensinya dalam mengelola administrasi pemerintahan, dengan dedikasinya, menjadi faktor utama yang membawa dirinya ke posisi prestisius ini
Siti Fauziah sebelumnya menjabat sebagai Plt. Deputi Bidang Administrasi di Sekretariat Jenderal MPR RI. Dalam pidatonya, Ahmad Muzani menyoroti pentingnya momen ini sebagai tonggak baru dalam sejarah lembaga tinggi negara.
Fokus pada Isu Kemasyarakatan dan UMKM
Dalam sambutannya, Siti Fauziah mengungkapkan komitmennya untuk mendukung visi pimpinan MPR RI periode 2024-2029. Salah satu prioritasnya adalah menjadikan MPR lebih dekat dengan masyarakat melalui penguatan peran dalam isu-isu kemasyarakatan, termasuk pemajuan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Momen Bersejarah bagi Perempuan Indonesia
Sebagai perempuan pertama yang menjabat Sekjen MPR, Siti Fauziah menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia. Ia membuktikan bahwa perempuan mampu menduduki jabatan strategis di lembaga negara. Langkah ini, menjadi dorongan bagi lebih banyak perempuan untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Pengangkatan ini menjadi inspirasi besar bagi perempuan Indonesia yang bercita-cita mengukir prestasi di bidang politik dan pemerintahan. Siti Fauziah memecahkan stereotip bahwa jabatan tinggi dalam lembaga negara sering kali dengan dominasi laki-laki. Hal ini sejalan dengan semangat kesetaraan gender yang terus berkembang dalam berbagai sektor kehidupan di Indonesia.
Di tengah dinamika politik yang kompleks, kehadiran perempuan dalam posisi strategis seperti ini memberikan perspektif baru dalam pengambilan keputusan yang lebih inklusif. Ia berharap mampu membawa perubahan positif, baik dalam efisiensi internal MPR RI maupun dalam peran MPR sebagai representasi kepentingan rakyat.
Kesimpulan
Siti Fauziah telah mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menjadi Sekjen MPR RI, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Langkah ini tidak hanya membuktikan kemampuan perempuan untuk memimpin di tingkat tertinggi, tetapi juga menjadi motivasi bagi generasi mendatang untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia. Semoga, dengan pengalaman dan dedikasinya, Siti Fauziah dapat membawa MPR RI menjadi lembaga yang semakin kredibel dan berdaya guna.