Solusi Ramah Lingkungan: Jualan Daur Ulang Limbah, Yuk!

CampusNet – Degradasi lingkungan semakin marak terjadi, hasil kajian The Global Risks Report 2023 menunjukkan bahwa, dampak dari krisis iklim dan lingkungan akan terjadi dalam periode dua hingga sepuluh tahun mendatang.

Sadar atau tidak, salah satu penyebab krisis iklim dan bencana alam adalah meningkatnya volume sampah di sekitar kita karena urbanisasi dan perubahan gaya hidup di era modern. Kita perlu mengurangi jumlah sampah dengan menerapkan prinsip 4R: reduce, reuse, recycle dan replace.

Inisiasi penerapan program Gaberli (Gerakan Bersih Lingkungan) perlu mendapat perhatian. Selain menambah nilai estetika, Gaberli dapat menciptakan rasa aman untuk bertempat tinggal dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

Bentuk Gaberli dapat menilik pada setiap agenda Becak BabelBangka Environment Creative Activist of Kawa, yakni komunitas pemberdayaan masyarakat & pemuda di Bangka Belitung.

Bentuk Green Entreprenurship

Selain itu, kita perlu menerapkan green consumption, konsumsi ramah lingkungan sebagai upaya mendukung seluruh elemen masyarakat untuk mengenal dan berinteraksi terhadap lingkungan (back to nature).

Sebab, individu punya kuasa atas konsumsi dan distribusi green product dalam dinamika pasar. Pembelian dan penjualan produk eco-friendly merupakan solusi terhadap pelestarian lingkungan, restorasi, dan memelihara alam sekitar.

Paradigma Green Economy dan Green Finance dapat menciptakan sistem ekonomi yang efisien, inklusif dan ramah lingkungan dengan memadukan prinsip keberlanjutan dalam ekosistem pasar.

Produksi Handicraft

Recycle Handicraft adalah jenis kewirausahaan yang bersifat kreatif dan menjawab tantangan ramah lingkungan. Kerajinan ini menunjukkan potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja lokal dan mendukung perekonomian masyarakat. Kamu bisa mengkreasikan recycle handicraft seperti perajin berikut ini:

  • Mahasiswa UNY memanfaatkan Limbah Kelapa melalui program pendampingan Cocobaroma yang untuk membuat Lilin Aromaterapi dari limbah buah kelapa, Cocopeat dari limbah serabut kelapa serta Biochar dari tempurung limbah kelapa.
  • Pemilik Rumah Kreatif Bank Sampah, Lisni Husni Hari telah menjalin kemitraan dengan perangkat daerah, kementrian, dan investor asing.
  • Replika motor Harley sebagai produk seni dari limbah kayu jati. Produk Widodo Harto Sudarmo, mendapat perhatian dari banyak pihak terutama luar negeri.
  • Limbah Kelapa Sawit sebagai bahan baku Sol Sepatu. PT Condong Garut melakukan pembakaran cangkang dan sabut kelapa sawit menjadi silica, yaitu bahan baku Sol Sepatu.
  • Pemilik Wiroto Craft, Wawang Supriyadi adalah seorang perajin souvenir di Bantul yang memanfaatkan limbah aluminium menjadi logam estetik.
  • Limbah Kulit Kerang asal Jawa Timur tembus ke pasar ekspor berbagai negara: Turki, Belanda, Jepang, China, India, Amerika Serikat, Jerman, Australia, Uni Emirat Arab, dan Syria.
  • Kostum acara Dies Natalis, 17 Agustusan dan Karnaval yang cantik dari limbah alam.

Recycle Handicraft sebagai bentuk sustainable development dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sustainable artinya, masyarakat tidak sekedar menjalankan program bimbingan teknis. Namun, pengharapan pada kesadaran lingkungan atas terbentuknya pola pikir berkembang. Sedangkan pemberdayaan ekonomi, merupakan wujud nyata atau praktik dari konsep green economy tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *