CampusNet – Bekerja di agensi kerap kali dianggap penuh tekanan, dengan jam kerja yang panjang dan target yang menantang. Stigma ini membuat banyak orang menghindari sektor tersebut. Namun, menariknya, bagi Generasi, agensi justru menjadi tempat kerja yang diminati.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Stigma vs Realitas : Kerja di Agensi
Stereotip yang melekat pada agensi umumnya mencakup beban kerja yang tinggi dan jam kerja yang panjang. Namun kini justru banyak bertransformasi, menghadirkan budaya kerja yang lebih ramah dan sesuai dengan ekspektasi Gen Z.
1. Pakaian Bebas, Ekspresi Maksimal
Berbeda dengan perusahaan tradisional yang menerapkan aturan ketat soal busana formal, banyak agensi justru mengadopsi kebijakan casual dress code. Karyawan dapat mengenakan pakaian yang nyaman, mulai dari kaos hingga sneakers. Kebebasan ini memberikan ruang bagi Gen Z untuk mengekspresikan diri dan bekerja dengan lebih rileks.
2. Jam Kerja Fleksibel
Agensi modern memahami bahwa produktivitas tidak selalu bergantung pada jam kerja 9-to-5. Dengan kebijakan jam kerja fleksibel, karyawan bisa menyesuaikan waktu kerja sesuai dengan kebutuhan, asalkan target dan pekerjaan terpenuhi. Gen Z, yang menghargai keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi, sangat menyukai fleksibilitas ini.
3. Lingkungan Kerja yang Kolaboratif
Tanpa hierarki yang kaku, menawarkan suasana kerja yang santai namun produktif. Kolaborasi lintas tim untuk menghasilkan ide-ide segar. Ruang kerja pun sering kali memiliki konsep terbuka, dengan fasilitas santai seperti pantry, ruang permainan, hingga chill zones.
Kenapa Gen Z Memilih Agensi
Kebebasan yang sejalan dengan nilai-nilai Gen Z:
- Ekspresi Diri: Tidak ada batasan soal pakaian atau gaya pribadi.
- Keseimbangan Hidup: Jam kerja fleksibel memungkinkan waktu untuk menjalani hobi atau aktivitas lain.
- Budaya Inklusif: Lingkungan kerja yang menghargai kreativitas dan keberagaman.
Di balik stigma kerja yang keras, Gen Z menemukan daya tarik unik dalam kebebasan berpakaian, fleksibilitas jam kerja, dan lingkungan kerja yang suportif. Agensi yang mampu mempertahankan nilai-nilai ini akan terus menjadi pilihan favorit bagi generasi muda yang mencari keseimbangan antara kreativitas dan produktivitas.