CampusNet â Bayangkan setiap perubahan yang terjadi dalam perjalanan hidup manusia: rangkaian ekspresi, situasi dan pergantian hari adalah proses alamiah yang menciptakan sebuah cerita.
Cerita merupakan bagian dari sistem sosialârangkaian pengalaman atau peristiwa yang membentuk pengetahuan; dalam istilah sains adalah the give and take of knowledge.
Strategi Bercerita
Istilah bercerita dalam bahasa Inggris adalah Storytelling: seni interaktif untuk mengungkapkan gambaran kisah dengan unsur imajinasi. Seperti pada kalimat di bawah ini:
Seni interaktif yang menggunakan kata-kata dan tindakan untuk mengungkap elemen dan gambaran sebuah cerita sekaligus mendorong imajinasi pendengar
Bercerita merupakan tools yang esensial. Melihat kepada brand ternama Nike yang berbicara tentang perilaku Just Do It, Nokia dengan slogan persuasi Connecting People, Gojek dengan kampanye Pasti Ada Jalan, SidoMuncul dengan tagline populer Orang Pintar, Minum Tolak Angin. Semua ini membutuhkan storyboard: media, sketsa atau framework yang memuat konsep kreatif berdasarkan naskah cerita.
Mantra Bercerita
Terdapat tiga kriteria yang merupakan rumus awal bercerita:
Pertama, Be First. Menjelaskan tentang sesuatu yang bersifat orisinal tanpa ada hal lain yang mendahului tersampainya cerita tersebut. Kedua, Be Right. Kondisi yang valid berdasarkan keberadaan suatu hal. Ketiga, Be Credible. Kemampuan untuk meyakinkan dan kepercayaan diri pada sesorang terhadap suatu keahlian.
Untuk bercerita, perlu ada Alur, yang terdiri dari orientasi, konflik dan resolusi. Lalu, penggunaan kosakata yang memuat unsur VAK bersifat wajib. VAK merupakan singkatan dari visual, auditory dan kinestetic; merupakan gerbang dari sebuah informasi.
Visual adalah penggunaan kata yang mewakili indera penglihatan; Auditory mewakili indera pendengaran; sedangkan Kinestetic membutuhkan tindakan berdasarkan sebuah peristiwa, yang akibat dari proses itu manusia bisa merasakan, melakukan atau membetulkan.
Sebuah ungkapan menarik dari Camelia Phạm di saluran YouTube, “Jika ingin membuat orang menyukai suatu hal, Maka kamu harus tahu apa yang mereka inginkan.” Indera Pendengaran dan Penglihatan serta Respon Perasaan adalah investasi dalam menghantar sebuah cerita
Menghasilkan Cerita
Camelia menjelaskan bahwa, ada dua tahap yang menjelaskan terbentuknya sebuah cerita. Tahap pertama adalah What’s Happening, peristiwa yang terjadi pada periode waktu tertentu. Tahap kedua adalah Metafora (penggunaan kata, kemudian menjadi kalimat) yang membentuk persepsi dan makna.
Persepsi merupakan aktivitas untuk menyelaraskan indra (senses); kita mengamati segala bentuk tanda atau petunjuk yang potensial. Sedangkan makna merupakan penjelasan (sebab-akibat) dari keseluruhan peristiwa.
Untuk itu, bercerita sebagai pondasi alamiah yang terbukti secara saintifikâmerupakan naluri manusia untuk menyampaikan ide dan peristiwa.
Bercerita : Karya Kreatif
Bercerita itu bentuk seni yang memikat, skill yang mendorong talenta dan karier secara bersamaan di dunia kerja. Melalui bercerita, kita dapat menjelaskan keberadaan dan keuntungan akan sebuah produk dan jasa kepada konsumen atau audiens.
Bercerita memiliki kekuatan magis yang Ikonik. Menjadikan sebuah merek dan brand memiliki ciri khasnya. Untuk itu, bercerita sebagai potensi karya dengan mengintegrasikan unsur: strategi, konten, media sosial, penjualan, periklanan dan pemasaran, untuk mengunggah minat setiap orang.