CampusNet – Akhir-akhir ini, mahasiswa tingkat akhir kerap memenuhi coffee shop kedai kopi di sekitar kampus. Mereka membuka laptop, mencatat di buku, dan membiarkan segelas kopi mereka menjadi dingin. Fenomena ini menandai perubahan kebiasaan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Jika dulu skripsi lebih identik dengan suasana kamar kos atau perpustakaan, kini banyak mahasiswa memilih kedai kopi sebagai tempat “berjuang” menyelesaikan tugas akhir mereka. Pertanyaannya, apakah ini benar-benar strategi produktif atau hanya sekadar mengikuti tren?
Meskipun terdengar seperti gaya hidup, bekerja di kedai kopi ternyata bisa menjadi pilihan yang masuk akal. Berikut lima alasan mengapa mengerjakan skripsi di kedai kopi bisa menjadi alternatif yang tepat bagi mahasiswa tingkat akhir.
1. Suasana yang Mendukung Konsentrasi
Coffee shop umumnya memiliki atmosfer yang tenang dengan pencahayaan hangat dan musik latar yang tidak mengganggu. Suasana ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif dan jauh lebih baik dari kamar kos yang penuh distraksi. Lingkungan yang tertata dan suasana publik juga mendorong mahasiswa untuk lebih fokus dan “sadar” bahwa mereka sedang bekerja.
2. Meningkatkan Motivasi melalui Efek Psikologis
Keluar dari rumah untuk bekerja memberikan efek psikologis tersendiri. Dengan berpindah tempat, otak seolah menerima sinyal bahwa sudah waktunya untuk mulai produktif. Selain itu, adanya pengeluaran (seperti membeli minuman) secara tidak langsung menumbuhkan rasa tanggung jawab agar waktu yang dihabiskan di coffee shop tidak sia-sia.
3. Fasilitas yang Memadai untuk Bekerja
Sebagian besar kedai kopi saat ini sudah menyediakan fasilitas seperti WiFi, colokan listrik, serta tempat duduk yang nyaman untuk digunakan dalam jangka waktu panjang. Mahasiswa yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis skripsi tentu membutuhkan tempat yang tidak hanya nyaman, tetapi juga mendukung dari sisi teknis.
4. Dorongan Sosial dari Lingkungan Sekitar
Bekerja di ruang publik memungkinkan mahasiswa merasakan adanya tekanan sosial yang positif. Melihat orang lain juga sibuk bekerja atau membaca dapat menjadi stimulus untuk ikut produktif. Beberapa mahasiswa bahkan memilih datang bersama teman agar dapat berdiskusi atau saling menyemangati selama proses penulisan skripsi.
5. Menjaga Semangat melalui Suasana yang Menyenangkan
Selain mendukung produktivitas, kedai kopi juga menawarkan suasana yang menyenangkan secara visual dan emosional. Desain interior yang estetik, aroma kopi, serta suasana yang berbeda dari rutinitas harian dapat membantu menjaga mood mahasiswa agar tidak mudah jenuh saat mengerjakan tugas akhir.
Pada akhirnya, memilih tempat untuk mengerjakan skripsi adalah soal preferensi dan kenyamanan masing-masing individu. Kedai kopi memang bukan solusi untuk semua orang, tetapi bagi sebagian mahasiswa, tempat ini bisa menjadi ruang yang membantu menjaga semangat dan produktivitas di tengah tekanan akademik.
Tidak ada salahnya sesekali mengerjakan skripsi di kedai kopi, terutama untuk menambah motivasi dan mengurangi rasa jenuh yang sering muncul di tengah proses panjang penulisan. Asal tetap fokus dan mengerjakan skripsi dengan semaksimal mungkin, strategi ini bisa membantu mempercepat penyelesaian tugas akhir sekaligus menjaga kesehatan mental selama menempuh masa-masa terakhir di bangku kuliah.
Baca juga: Mengatasi Rasa Malas Mengerjakan Skripsi, Berikut Tipsnya!